Share

Rasa Takut Kehilangan

Kali ini Ervina ikut mengompori suaminya. Kerja sama yang kompak antara ibu dan anak.

Tangan sang istri terulur, semakin merapatkan tubuhnya ke punggung Fahaz kemudian memeluknya dari belakang.

“Iya, Papa percaya. Bukannya aku meragukan kalian, Papa hanya perlu meneliti, barang kali ada yang salah,” jawab pria itu.

“Ya sudah sebentar ya, Papa ambil kaca mata dulu.”

“Papa jahat!”

Angela serta merta berseru.

“Sampai hati Papa buat Angel kecewa,” ujar gadis itu berkaca-kaca.

“Kan aku sudah bilang tidak ada kesalahan.”

Setelah mengatakan hal itu Angela melempar berkas itu ke meja dan berlalu meninggalkan Ervina dan Fahaz.

Pria paruh baya itu hendak mengambil surat yang berserakan namun …

“Nggak usah, Pa.”

Secepat kilat sang istri merapikan dan mengambilnya.

“Kalau Papa nggak yakin, nggak perlu tanda tangani, lebih baik minta laporan yang baru saja sama Wisnu. Papa sudah buat anak kita bersedih karena ego kamu.”

Tanpa pikir panjang, Ervina menghentakkan kakinya kesal.

“Bukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status