Share

Bab 22. Hasrat Terlarang

"Ayo?" Revan mengajak kembali.

"K-kemana? Apa kita akan pulang?" Tanya Gina ragu.

"Ikut saja denganku."

Gina menurutinya, kali ini Revan tidak sungkan menggenggam erat tangan Gina. Seolah tidak memerdulikan pandangan orang terhadap mereka lagi.

Mereka kembali memasuki apartemen, Rey menatap aneh masih dengan kernyitan. Apa yang terjadi dengan mereka saat ini? Revan melepaskan tangan Gina sejenak lalu ia menuju Rey.

"Kau bisa memberikan kunci kamarmu?"

Rey menatap semakin bingung, "Kau mau berbuat apa?"

"Jangan banyak tanya Rey! Kau pasti paham."

Rey sedikit mengatupkan bibir lalu ia merogoh kantong celana memberikan kunci kamar pribadinya.

"Kau sudah gila!" Tekan Rey pelan dan sarkas.

Rey semakin mempertajam pandangannya, sangat serius bahkan tatapan Rey seolah memperingatkan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status