Share

Kecelakaan

“Tania, dengarkan aku,” pinta Hani.

“Tak ada lagi kesempatan untukmu menjelaskan semua!” bentak Tania.

Kakinya segera menginjak gas dengan api amarah yang semakin membakar Tania.

Mobilnya pun melesat meninggalkan kawasan apartemen Roy dengan kecepatan tinggi. Matanya memerah menahan amarah, kedua tangannya begitu erat memegang kemudi. Terlihat sangat jelas rahangnya pun mengeras, wajah cantiknya seketika berubah menjadi ganas.

“Tania, turunkan kecepatannya!” pinta Hani, yang tak ingin mereka celaka, karena kecepatan mobil sudah di atas rata-rata.

“Aku ingin kau mati!” Tania balik membentak Hani.

“Apa dengan aku mati kau bisa mendapatkan, Ezhar? Sadarlah, lelaki itu tak lagi mencintaimu! Berhentilah dengan kegilaan mu!” 

Matanya semakin memerah, kemarahannya pun mulai menguasai tubuhnya, karena kalimat yang keluar dari mulut Hani. Spontan tangannya terangkat ke udara dan mendarat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status