Share

15. Ruang Pelik

Rena kembali menyampingkan tubuh menghadap ke sisi kiri, setelah posisi tidur sebelumnya tak membantu banyak untuk ia terlelap. Waktu yang sudah menunjukkan pukul tiga dini hari, masih belum mampu memanggil rasa kantuk membawanya berlabuh ke dunia mimpi. Ia masih terjaga di tempat tidur bersamaan dengan perasaan gusar yang sedari tadi menggelayut di dada.

Usai kepergian Mala beberapa jam lalu setelah menurunkannya di depan kontrakan, hal pertama yang Rena lakukan ketika memasuki kamar adalah melemparkan tubuh letihnya ke atas kasur, menelungkup menenggelamkan seluruh wajahnya ke permukaan bantal demi mengurai sedikit saja sesak yang ada.

Ia bahkan mengabaikan dress putih brokat yang masih melekat di tubuh penatnya. Memberi sedikit ruang untuk setiap rasa lelah dan pikiran carut-marut mendapatkan pelepasan sekilas. Namun apa yang ia cari selama berjam-jam waktu bergulir itu, tak kunjung menemui titik terang. Alhasil, ketika malam semakin beranjak larut hingga menjelang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status