Share

Bab 111 Nyidam Terakhir

Ghea tersenyum. Kakak-kakaknya memanglah yang terbaik. Sejak kecil, mereka begitu menyayanginya. Sampai dewasa dan sudah punya anak pun kedua kakaknya masih begitu perhatian.

Semua keluarga menunggu Ghea. Rowan membantu Ghea berjalan-jalan di kamar agar pembukaan dapat bertambah. Sesekali Rowan membelai lembut punggung sang istri.

“Apa sakit sekali?” Rowan menatap sang istri.

“Em … sedikit, emm … banyak. Entahlah.” Ghea tertawa. Dia sulit mendeskripsikan rasa sakitnya. Mungkin karena kadang sakit sekali, kadang tidak sakit.

“Kamu masih bisa tertawa.” Rowan mencubit pipi Ghea. Merasa jika sang istri benar-benar tenang sekali.

“Jangan takut. Jika kamu takut, aku juga ikut ketakutan.” Ghea menatap sang suami. Mencoba menenangkan sang suami.

Rowan mengangguk. Dia melihat jika memang benar adanya. Jika dirinya takut, tentu sang istri akan ikut takut.

“Rasanya jika melihat orang akan melahirkan membuat aku takut.” Daddy Regan mengembuskan napasnya ketika melihat Ghea bersama Rowan be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
Alhamdulillah rotinya dapat dimakan sama Ghea sebelum lahiran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status