Alan mendesah lalu berdiri menghampiri anaknya, “Kau berhati-hatilah, jaga sikapmu. Jangan membuat orang lain kesal.”
Perkataan ayahnya hanya diterima Niko dengan ekspresi wajah dingin. Sejak dulu ayahnya ini tidak pernah bersikap hangat kepadanya.
Sebenarnya Niko merasa kalau ayahnya terlalu lemah dan tidak pernah bisa mengambil keputusan atau bertindak sebagai ayah semestinya untuk dirinya.
Niko mengepal tinjunya kuat-kuat, menahan emosi. Ketika Lisa melihat perubahan ekspresi Niko, dia pun ikut berdiri menghampiri Niko.
Meski tidak ada yang bisa dia lakukan, Lisa hanya menatap Niko dari dekat, sudut bibirnya tertarik, dia tersenyum lalu mengedipkan kedua matanya.
Aspen dan ketua pelayan yang melihat ketig
Setelah mendengar bahwa ayahnya dalam bahaya Amerika bergegas keluar dari rumah dengan keadaan linglung. Dia tidak tahu harus berbuat apa.Saat dia sudah berada di luar rumah, sebuah pesan masuk.Amerika segera memeriksa, pesan dari lelaki yang dia kenali, ada alamat di sana.Amerika langsung saja berlari berusaha keluar, lalu seseorang yang diperintahkan oleh Aspen dan Niko untuk menjaga rumah mendekati Amerika saat dia melihat gadis itu berlari dengan wajah panik.“Nona apa yang terjadi, ada yang bisa saya bantu?” kata Caesar.“Apa kau bisa mengantarku ke tempat ini sekarang juga.” Amerika memperlihatkan ponselnya pada Caesar.Saat Caesar melihat alamat i
Dimitri sudah menjambak rambut Amerika, tangannya menekan leher Amerika dengan kuat. Terpaksa Caesar berhenti saat dia melihat Amerika dalam bahaya.“Ah, sialan!” teriak Caesar saat melihat Amerika dalam posisi tak berdaya.“Kau, kau bajingan. Sebaiknya lepaskan aku. Aku tidak ada hubungannya dengan gadis itu.” Teriak Celine yang masih dalam posisi kedua tangan terikat.James yang melihat istrinya berteriak histeris dan egois terlihat marah, dia tidak pernah berpikir kalau ternyata wanita yang dia nikahi akan menjadi seperti ini.Dalam hati James merasa bersalah pada Amerika. Selama ini dia selalu meminta Amerika untuk menerima keadaan Celine karena James berpikir istrinya mungkin depresi setelah mengalami kehidupan yang turun drastis, tapi tidak
Bagaimana mungkin Niko bisa sampai di sini, bukankah mereka sedang dalam perjalanan ke luar negeri.Saat Amerika melihat sosok yang ada di depannya adalah Niko, Amerika sangat terkejut tapi juga senang.“Kau, beraninya kau menghajar seorang wanita.” Tatapan mata yang dingin dan suara tajam Niko membuat Amerika merinding mendengarnya.Untuk pertama kalinya sejak dia mengenal Niko, dia belum pernah melihat Niko seperti ini. Sangat menakutkan.BUK!Niko dengan cepat meninju bagian perut Dimitri membuat tubuh Dimitri terhempas berpindah tempat beberapa meter jauhnya.Dimitri terlihat kesakitan, Niko mendekatinya.Kali ini Niko
Niko?Semua yang mendengar langsung terdiam.“Apa, dia milikmu? Heh, enak saja, dia bukan barang tauk!”Semprot Celine dengan kesal.James langsung menarik lengan tangan istrinya lalu berkata, “Celine, tak bisakah kau diam, jangan terlalu banyak bicara.”“Kau, kau … kenapa kau menyuruhku diam.”“Ibu, sudahlah. Hentikan! Ayah, aku minta maaf.” Kata Amerika.“Kalau kalian sudah selesai reuni keluarga sebaiknya, kau, Amerika cepat kembali. Aku tidak peduli dengan yang lainnya.”“Hei, kau ini siapa? Seenaknya sendiri
Setelahnya … Amerika tak sadarkan diri. Dia terjatuh lemas di pangkuan Niko. “Amerika, bangun. Amerika …” Niko berusaha membangunkan Amerika, menggoyangkan tubuhnya yang sudah jatuh terkulai di atas pangkuannya. Tiba-tiba saja wajah Niko berubah merah terasa panas. Ada seorang wanita jatuh ke dalam pangkuannya, ini untuk pertama kalinya. Masih dengan wajah panik dan bingung, Niko terus menggoyang badan tubuh Amerika. Tangan kanan Niko reflek menyentuh kening Amerika. ‘Panas … dia demam.’ Gumam Niko sendiri saat telapak tangannya disentuhkan ke kening Amerika. Aspen yang sedang mengendarai dari kaca spion memperhatikan Niko dan j
“Ganti karyawan?” Kata Aspen, kedua matanya melotot.“Apa ganti karyawan? A-aku tidak pernah berpikir seperti itu.” Jawab Niko dia membuang pandangannya.Aspen yang melihatnya hanya tersenyum. Aspen tahu benar, Niko memang selalu seperti ini dia tidak pernah mau mengatakan dengan jujur kalau dia menyukai seseorang. Sudah bagus Niko bisa menerima orang lain selain dirinya.Sejak kecil Niko susah berteman, dia tipe orang pilih-pilih dan menyebalkan. Jadi banyak orang yang tidak menyukainya.Di bangsal lain seorang suster wanita tengah berbicara dengan seorang dokter lelaki.“Dokter Leo, ada pasien di bangsal sebelah. Kau bisa membantuku untuk memeriksanya.”
Di lain tempat, Celine masih kesal dengan kejadian yang menimpanya. Siapa sangka dia bertemu dengan sosok pemuda sombong seperti Niko. Duduk di kursi penumpang Celine masih terus nyerocos, kali ini yang menjadi sasarannya adalah suaminya. “James, kalau saja tadi kau tidak meleraiku, aku sudah menampar pemuda sombong itu.” Kata Celine giginya bergemeretak saking kesalnya. “Celine, sudahlah! Kenapa kau selalu mencari gara-gara. Sudah bagus dia masih berbaik hati pada putri kita.” Jawab James dengan tenang. Dia melirik pada sopir, kedua matanya bertatapan dengan Caesar. Caesa yang mendengar kalimat perempuan di kursi penumpang hanya bisa menghela napas. Dia berpikir kenapa masih ada orang seperti wanita ini, dia sungguh jauh berbeda dengan Amerika. Sungguh malang
Amerika hampir tersungkur ke lantai saat itu juga Niko dengan cepat berlari meraih tangan Amerika, adegan berikutnya mereka sudah berpelukan. Tangan Niko melingkar pada pinggang Amerika, posisi keduanya seperti orang tengah berdansa. Amerika mengerjapkan kedua matanya saat sadar wajahnya begitu dekat dengan wajah Niko. Meski begitu tatapan Niko pada Amerika masih terlihat dingin. Amerika menahan napas saat dia mencium aroma manis pada tubuh Niko. Semua orang yang berada di sana ikut tercengang, sungguh adegan yang sangat luar biasa. Aspen mulutnya terbuka lebar, dia tidak bisa berbuat apa-apa saat kejadian tersebut, tangannya terlambat meraih Amerika. Gadis berambut pirang melihat kejadian tersebut semakin geram, dia awalnya ingin membuat Amerika terjatuh dan malu ta