Share

Mulut Ember Arsan

Rea tampak mendorong keranjang belanjanya. Matanya menelusuri berbagai bumbu dapur. Dua hari sejak acara barbekyu dadakan, kini Rea harus rela ditinggal ayahnya ke Kalimantan untuk tugas dokternya. Katanya sih, ada seminar gitu. Berhubung bahan makanan di kulkas sedang habis, Rea mau tidak mau berbelanja sendiri.

"Paprika udah, bawang putih bubuk udah, oh! kaldu jamur."

"Edrea." Rea menoleh ke belakang, mengernyit bingung saat Arsan berjalan menghampirinya.

"Lho, San? Tumben di daerah sini. Rumah lo kan di komplek Guava."

"Iseng aja jalan-jalan ke komplek sebrang. Gue lihat lo di parkiran tadi, trus gue buntutin aja."

Rea langsung mundur selangkah, "Lo ... agak mengerikan, ya?"<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status