Sesampainya Dayat di kediaman Albert, ia langsung menyeret Ivan seperti menyeret seekor kambing ke hadapan Albert. Ivan sudah gemetar ketakutan ketika mengetahui siapa yang ada di hadapannya kini, aura dan tatapan Albert begitu mengintimidasi Ivan. Ivan tertunduk tidak berani menatap mata Albert, Albert belum berkata apapun tapi rasanya Ivan sudah ketakutan setengah mati.
"Ini barang buktinya bos," Dayat menyerahkan sebuah pisau lipat milik Ivan, masih ada darah Priscilla yang menempel di pisau tersebut.
Albert memperhatikan pisau itu setiap detilnya, "Pisau murahan," ucapnya, lalu membuang pisau itu ke tempat sampah.
"Tolong lepaskan saya pak Albert," Ivan memohon dan berlutut di kaki Albert.
"Saya bisa lepaskan kamu, asalkan kamu berhenti bekerja untuk Diandra."
Ivan terdiam sejenak, jika ia berhenti bekerja untuk Diandra otomatis uang muka yang sudah ia terima har
Di pagi hari Jay baru tau tentang insiden yang menimpa Priscilla semalam, setelah membaca pesan dari Nadine Jay langsung pergi ke kontrakan Leonard. Niko pun ikut serta bersama Jay, karena ia curiga kalau kejadian yang menimpa Priscilla tadi malam ada hubungannya dengan Diandra. "Kamu yakin ini gak ada hubungannya sama Diandra?" tanya Niko. Nadine mengangguk ragu, Nadine tidak bisa menuduh Diandra karena ia juga tidak tau siapa yang sudah menyerang Priscilla dan siapa dua orang yang sudah menyelamatkan Priscilla. "Nik, gue yakin banget kalau ini ulah Diandra. Kejadian penyerangan itu terjadi sesudah Diandra bebas dari penjara kan?" "Tapi Jay, Nadine aja yang semalem ada di TKP gak bisa kan bilang kalau kejadian itu ada sangkut pautnya dengan Diandra." Niko membantah pendapat Jay bukan tanpa sebab, ia hanya tidak ingin menuduh seseorang tanpa bukti. "Oke kalau gitu kita langsung aja ke rumahnya Frederick, kita pastiin itu ulah dia ata
Setelah kejadian kemarin, Priscilla akhirnya pindah ke rumah Jay hari itu juga. Jay tidak ingin Priscilla celaka lagi, memang Diandra sudah tidak ada lagi di sini tapi Jay tetap khawatir jika Priscilla akan terluka lagi. Priscilla tidak membawa banyak barang saat pindah ke rumah Jay, ia hanya membawa pakaiannya dan beberapa kebutuhan Sera. Sebenarnya di sana semuanya sudah tersedia lengkap untuk Priscilla, tapi Priscilla tetap ingin membawa barang yang ada di kontrakan karena sebagian merupakan hadiah dari orang-orang yang menjenguk Priscilla. Priscilla harus menghargai pemberian mereka, meskipun nominalnya tidak seberapa tapi mereka sudah menunjukkan kepedulian terhadapnya. Saat Priscilla sampai di sana, ia di sambut oleh seorang art dan baby sitter yang ditugaskan untuk membantu Priscilla nanti dalam merawat Sera. Jay tidak sembarangan dalam mempekerjakan baby sitter, ia mengambil seorang baby sitter yang memiliki pengetahuan dan jam kerja tinggi dalam mengurus bayi. Set
Kabar tentang rencana pernikahan Priscilla dan Jay sudah tersebar luas di kalangan kolega Andrew, ada yang mendukung pernikahan mereka dan ada juga yang mencibir. Selama Andrew tidak menggubris ucapan mereka, maka Jay juga tidak akan ambil pusing dengan ejekan yang melintas di telinganya. Tapi berbeda dengan Lilyana, ia nampak begitu emosi saat tau keluarganya menjadi bahan ejekan karena Jay dan Priscilla. Awalnya Lilyana menentang rencana pernikahan ini di lanjutkan, tapi setelah Andrew mengancamnya sedikit ia langsung bungkam. Saat jam makan siang, Jay menjemput Priscilla untuk fitting gaun pengantin ke butik. Tadinya Jay ingin fitting di rumahnya saja, tapi Priscilla berpikir itu akan sangat merepotkan karena pihak butik harus bolak balik membawa gaun pengantin. Gaun pengantin yang Priscilla pesan juga tidak terlalu mewah, tapi tetap menonjolkan kesan elegannya. Karena Priscilla masih menyusui Sera, jadi ia meminta di rancangkan gaun yang mudah di lepas bagian
Sudah hampir dua minggu Priscilla dan Sera tinggal disini, tentunya kehadiran mereka disini membuat hidup Jay berubah 180°. Rumah yang selalu senyap dan tenang di malam hari, kini menjadi ramai karena Sera biasanya selalu meminta susu pada malam hari. Di pagi hari, Jay mendapat tugas untuk menjemur Sera di bawah matahari pagi. Jay juga kini mulai mempelajari ilmu parenting dan tata cara merawat bayi, ia benar-benar sudah siap menjadi seorang ayah. Bayi kecil itu kini sudah berbobot 5.9 kilogram meskipun usianya baru menginjak satu bulan, tubuhnya yang dulu kecil kini sudah mulai terlihat berlipat-lipat hingga membuat Jay gemas tiap kali melihatnya. Meskipun ada baby sitter tapi Jay selalu mengambil alih untuk merawat Sera, dari mulai memandikan sampai menemani saat malam Sera terbangun padahal Jay sudah sangat lelah di siang harinya. Sekarang saja Jay masih terjaga menemani Sera, padahal jam sudah menunjukkan pukul dua pagi. Priscilla jadi khawatir akan kesehatan Jay, kant
Sebelum hari H pernikahan, Jay dan Priscilla pergi ke hotel tempat mereka akan menyelenggarakan acara pernikahan. Mereka harus memastikan semua kebutuhan untuk pernikahan besok sudah siap seratus persen, dari mulai dekorasi hingga makanan semua Priscilla cek secara mendetail. Gaun yang akan ia kenakan juga sudah siap, buket bunga pilihannya juga sudah siap dikirim besok pagi. Priscilla merasa sangat bahagia sekarang, ia beruntung memiliki lelaki seperti Jay untuk menjadi pendamping hidupnya. Jika saja Priscilla kemarin tetap memilih menghidar dari Jay, mungkin kebahagiaan ini tidak akan pernah datang padanya. Karena hari ini hari terakhir Jay melajang, ia meminta izin pada Priscilla untuk pergi merayakan pesta lajangnya bersama Niko dan teman-temannya. Priscilla mengizinkannya asalkan tidak ada masalah yang terjadi di sana, juga tidak boleh melibatkan perempuan. Priscilla nampaknya mulai sedikit posesif terhadap Jay, tapi Jay malah senang dengan sikap Priscilla y
Empat jam lagi Jay akan resmi mempersunting Priscilla, rasa gugup di hatinya semakin menggebu-gebu. Sejak semalam Jay tidak bisa tidur dengan nyenyak, setiap akan memejamkan mata bayangan wajah Priscilla selalu melintas di depan wajahnya membuat Jay jadi salah tingkah. Suara tangisan Sera terdengar dari kamar sebelah, biasanya Jay akan langsung pergi kesana jika mendengar Sera menangis tapi kali ini rasanya ia tidak mampu untuk melangkah kesana. Untungnya bayi kecil itu tidak lama menangisnya, Jay kembali merebahkan dirinya di atas ranjang berharap bisa tidur sejenak agar tidak mengantuk nanti saat menjalankan prosesi pernikahan. Suara bel terdengar dari luar rumah, tidak lama kemudian suara langkah beberapa orang naik ke lantai atas. "Sebelah sini kamar pengantin wanitanya," ucap Niko, lalu mengetuk kamar Priscilla pelan. Setelah MUA dan beberapa asistennya masuk ke kamar Priscilla, gantian Niko yang masuk ke kamar Jay. Saat melihat raut wajah Jay Nik
Setelah menyusui dan menyetok ASI untuk Sera, Priscilla kembali ke kamarnya karena ia sudah meninggalkan Jay hampir dua jam lamanya. Priscilla mendadak gugup saat ingin masuk ke dalam kamar, karena mulai malam ini ia akan tidur satu ranjang dengan Jay dan mungkin malam ini juga ia akan menunaikan kewajibannya sebagai istri untuk Jay. Saat Priscilla masuk ke dalam kamar, ternyata Jay sudah tertidur lelap di atas ranjang karena kemarin malam ia tidak tidur dengan nyenyak. Priscilla yang belum mandi sejak acara resepsi selesai, kini memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum menyusul Jay tidur. Priscilla membuka koper miliknya untuk mencari piyama yang akan ia kenakan malam ini, namun entah kenapa semua piyamanya kini sudah tidak ada di tempatnya dan berganti dengan beberapa lingerie seksi. Karena tidak ada yang bisa dipakai dengan layak malam ini, mau tidak mau Priscilla akhirnya memakai salah satu lingerie tersebut yang modelnya masih lebih baik daripada yang
Priscilla mengerjapkan kedua matanya saat mencium wangi aroma kopi menyeruak masuk ke dalam hidungnya, saat kedua matanya terbuka lebar ia melihat siluet Jay yang tengah berdiri di dekat jendela sembari memegang secangkir kopi. Handuk melilit bagian tubuh bawahnya, dan rambutnya yang masih setengah basah mengalirkan air ke bahunya yang bidang. "Sil, kamu udah bangun?" sapanya. "Baru bangun kok, aku ke kamar sebelah dulu ya liat Sera." Priscilla hendak bangkit dari tempat tidur, tapi Jay menjegal tengannya pelan. "Sera udah aku tengokin kok tadi, dia masih tidur. Stok ASI juga masih banyak, kamu gak perlu kesana." "Oh iya udah, aku mandi aja deh kalo gitu." Karena pertempuran semalam, badan Priscilla terasa tidak nyaman dan lengket sekali. Priscilla sudah mengambil kimono handuk miliknya, tapi tiba-tiba Jay mengambil kimono itu dan melemparkannya jauh. "Gak usah pake handuk," Jay menaikkan satu sudut bibirnya. Dal