Share

Bab 22: Awal dari Rasa Nyaman

Alunan biola yang terdengar cukup jelas di gendang telinganya, berhasil mengiringinya ke dalam sebuah kenangan masa kecilnya bersama sang Ibu.

***

Suasana lorong kampus seketika menjadi sunyi senyap. Tampak semua mata tertuju pada dua orang yang saat ini sedang dalam keadaan yang tidak baik, Pricillia dan David.

Raut wajah gadis bermanik biru langit tersebut langsung berubah menjadi mendung, seolah kehilangan sinarnya.

“Berhenti menggangguku! Asal kamu tahu saja, alasan aku mau berteman denganmu hanya karena aku mengasihanimu, tidak lebih!”

Usai melampiaskan rasa frustasinya, pria bermanik emerald itu langsung pergi meninggalkannya begitu saja.

Sementara itu, Pricillia hanya diam, lidahnya terasa kelu. Dadanya bagaikan tersayat pisau bermata dua, begitu menyakitkan sampai ke ulu hati.

Ia tak menyangka kalau hari ini ia akan kehilangan teman satu-satunya di kampus ini. Sungguh memilukan, dan ju

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status