Al mengerjapkan matanya saat merasakan istri dalam dekapannya menggeliat manja.
"Kamu sudah bangun, Din?" tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur."Sudah, A', udah mau shubuh," jawab Dina.Al tersenyum, "Iya. Kamu mau mandi?""Bentaran deh, A', Dina masih capek," jawab Dina membuat Al tersenyum penuh makna, kembali mengingat momen indah bersama istrinya semalam.Wajar saja Dina kelelahan, sebab semalam tak tanggung-tanggung, Al langsung memberinya jatah tiga ronde sekaligus. Semua itu efek dari hadiah Vio dan Reno yang berhasil membuat Al dan Dina semakin bergairah."Maaf ya, itu pasti efek semalam," ucap Al merasa bersalah."Ngapain Aa' minta maaf? Dina juga menikmatinya kok," jawab Dina seraya mengelus lengah suaminya yang melingkar di perutnya."Syukurlah kalau kamu juga menikmatinya," sahut Al seraya mengeratkan pelukan."Hadiah dari Vio dan Kak Reno emang benar-benar tokcer ya, A'? Mereka kenapa bCinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (49)Al dan Dina turun dari mobil tepat di halaman Panti Asuhan Assalam Surabaya. Kedatangan Dina langsung dismbut oleh anak-anak yang sedang bermain di halaman.Anak-anak itu tiba-tiba berkumpul dan mengerubungi Al dan Dina."Kak Dinaaaa ...," teriak mereka antusias, kemudian bergantian menyalami Dina."Ayo salim juga sama Om Alfaro," titah Dina pada anak-anak tersebut, tanpa banyak bertanya mereka segera menuruti perintah Dina. Sedangkan Al hanya dibuat heran oleh anak-anak panti yang terlihat sudah akrab bahkan menurut dengan Dina.Setelah semua selesai bersalaman, salah seorang anak bertanya, "ini siapa, Kak?"Dina melirik Al kemudian tersenyum, "Om Al ini suami Kak Dina," jawab Dina dengan sorot penuh cinta."Wah, Kak Dina sudah menikah? Selamat ya, Kak," sahut salah seorang yang terlihat paling besar, kemudian diikuti oleh teman-temannya yang lain."Terima kasih ya
"Ada apa, Kak?" tanya bocah dengan postur gembul itu."Bisa kita ngobrol sebentar?""Bisa dong, Kak Dina," jawabnya sumringah.Dina pun mengajak bocah tersebut duduk di kursi yang terletak di halaman, diikuti Al di belakangnya."Leo sekarang sekolah kelas berapa?" tanya Dina sembari merangkul sayang bocah di sisinya."Kelas 3 SD, Kak," jawabnya sembari menikmati snack di tangannya."Wah, sudah besar ya? Btw sejak kapan Leo ada di sini?" tanya Dina."Ehm, Leo nggak tau sih, Kak. Tapi kata Bu Panti, sejak Leo masih bayi," jelas Leo membuat Al dan Dina tertegun. "Leo tau kenapa Leo ada di sini?" lanjut Dina lagi."Tau, Kak. Kata Bu Panti, karena orang tua Leo sudah berpulang ke sisi Allah," jawab bocah itu yakin.Dina tersenyum, "Leo kangen nggak sama mereka?" tanya Dina."Kangen dong, Kak. Walaupun Leo nggak pernah ketemu ayah sama ibu, tapi Leo sayang sama mereka, Leo ingin jadi a
Setelah dirasa cukup membaca beberapa Artikel, Al berpamit pada Dina untuk ke toilet. Tanpa merasa curiga sedikitpun Dina mengizinkan.Sepuluh menit berlalu, Al datang membawa segelas cokelat panas, kemudian menyerahkannya pada Dina."Buat Dina, A'?""Iya."Dina menerima cokelat panas tersebut."Makasih ya, A'," ucap Dina."Sama-sama."Dina menyeruput cokelat panas tersebut, dalam hati ia membatin, "Ya Allah, Aa' Al, apa ini salah satu upaya dia untuk mengembalikan suasana hatiku ya? Aku jadi merasa bersalah, karena sampai harus merepotkannya seperti ini.""Enak?" tanya Al yang sedari tadi memandang Dina dalam diam."Enak, A'," jawab Dina berusaha menyunggingkan senyuman."Syukurlah dia sudah mau senyum lagi sama gue," batin Al merasa sedikit lega."Btw, kenapa Aa' belikan Dina cokelat panas? Sedangkan untuk Aa' sendiri nggak?" tanya Dina penasaran."Karena saya lihat dari tad
Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (51)Al dan Dina baru saja sampai di hotel yang telah disiapkan oleh Oma Rose, The Shilla Seoul. Hotel bintang lima yang sering menjadi tempat pilihan pars artis untuk melangsungkan pernikahannya, Suasana kamar yang didominasi perpaduan warna mocca dan putih gading memberikan kesan hangat, mengentaskan Al dan Dina dari rasa dingin yang menusuk tulang akibat cuaca ekstrem dengan suhu di bawah 0 derajat."Aaahh, akhirnya ketemu kasur juga," ucap Al seraya merebahkan tubuhnya di ranjang. Sesampainya di hotel memang mereka tidak langsung ke kamar, melainkan mengisi perut terlebih dahulu di sebuah restoran yang telah disediakan. Al yang selama ini memang lebih suka menghabiskan waktu luangnya di kamar membuat ia tak dapat menikmati perjalanan."Si Aa' mah nggak seru! padahal ya, momen perjalanan jauh itu yang bikin asik ya pas waktu di jalannya, A'," balas Dina seraya menambah suhu hangat ruangan kemudian mele
"Kenapa lagi, Din?" tanya Al dengan nada protes, tampak sekali ia tengah kesal, sebab aksinya terhenti karena ulah Dina."Dina belum minum pil KB-nya, A'," jawab Dina dengan wajah tak berdosa.Al menghela nafas panjang, kemudian dengan sangat terpaksa melepas tangannya dari tubuh Dina.Dalam hati Dina tersenyum, "Nggak enak kan A' kalau harus ribet sama pil KB?" batin Dina menyeringai.Al berjalan meninggalkan Dina yang sedang meminum pilnya, membuka tirai menyaksikan keindahan pemandangan malam kota Seoul dari ketinggian.Gemerlap lampu yang begitu indah cukup menghibur hati Al, ia mulai menikmati suasana malam dari balik kaca."Dina benar-benar menuruti permintaan gue gadis itu tak pernah memaksakan kehendaknya. Ia selalu teratur meminum pil KB itu, padahal jelas dis tidak menginginkannya.Gua sadar gue terlalu egois. Tapi, gue juga nggak siap kalau sampai Dina hamil,'' gumam Al dalam hati.Saat Al tengah sibu
Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (50)"Btw, gimana menurut Aa' soal saran Oma?""Saran yang mana?""Soal pil KB," jawab Dina pelan."Kamu bawa pilnya, 'kan?"Dina mengangguk."Ya sudah, tetap diminum seperti biasa aja," jawab Al datar, namun berhasil mengubah mimik wajah istrinya yang semula bahagia menjadi suram.Dina terdiam, tak lagi berucap sepatah kata pun. Tak bisa dipungkiri, sebagai seorang istri, ada rasa kecewa dalam hati. Namun ia berusaha mengerti dan ikhlas menanti, agar hati sang suami terbuka dan tersadarkan, bahwa memiliki keturunan adalah sebuah anugerah dan kenikmatan tiada tara."Sabar, Addina, kamu hanya perlu kuatkan hati dan doa. Mintalah pada Sang Maha Membolak-balikkan hati. Yakinlah, ini hanya soal waktu. Tidak sekarang bukan berarti tidak ada kesempatan bukan?" batin Dina menyemangati dirinya sendiri.Sedangkan di sisi lain, Al yang terlihat memasang ekspresi datar, se
Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (52)"Astaga, Din! Kamu kenapa pucat gitu?" pekik Al khawatir melihat kondisi Dina yang menggigil dengan warna kulit yang memucat dan warna bibir yang membiru.Al segera bangkit dari tempatnya, berjalan mendekat ke arah istrinya, kemudian memeriksa suhu badan Dina,"Astaga, Din, kulit kamu dingin banget. Kamu habis ngapain sih?" cerca Al, tampak sekali ia tengah mengkhawatirkan kondisi istrinya.Dina yang tengah menggigil tak mampu menjawab pertanyaan suaminya. Dengan sigap Al segera menggendong Dina, membaringkannya di ranjang kemudian menyelimutinya."Kamu bawa minyak kayu putih? Atau apapun yang bisa menghangatkan?" tanya Al pada Dina yang kini meringkuk di bawah balutan bedcover yang tebal.Dina hanya mengangguk sebagai jawaban, giginya terdengar bergemeletuk pertanda ia masih kedinginan. Tanpa banyak bertanya Al segera membongkar barang bawaan mereka, mencari sesuatu yang bisa menghangatk
"Boleh nggak kalau Dina mintanya dipeluk Aa' aja?" pinta Dina manja."Addina, please! Saya tanya apa yang kamu butuhkan, bukan yang kamu inginkan!""Aa' yang selalu Dina butuhkan dan inginkan, karena Aa' adalah segalanya untuk Dina, Aa' menghangatkan, Aa' menyembuhkan, bahkan memberikan kenyamanan dan kenikmatan," jawab Dina membuat Al menahan senyumnya."Lagi sakit juga masih aja gombal," gerutu Al mecoba menutupi rasa bahagianya mendengar ungkapan Dina."Aku berkata apa adanya, Sayang ...," jawab Dina. "Jadi mau kasih nggak nih?" lanjutnya."Kasih apa?""Pelukan."Al tersenyum, kemudian beralih menaiki ranjang demi menuruti kemauan istrinya. Al segera mengambil posisi di sisi Dina, kemudian memberikan pelukan erat untuk istrinya.Tak membiarkan peluang itu lewat begitu saja, kini Dina semakin membenamkan wajahnya di dada bidang milik suaminya. Sebuah tempat yang belakangan membuatnya selalu merasa aman dan nya