Share

Bab 39.B

Satu mangkok bubur telah berpindah ke lambungku, bubur ini katanya khas Cianjur, yang jual pun orang Cianjur, pantas rasanya enak dan memiliki ciri khas.

Mas Lutfi membayar dan memesan lagi dua porsi bubur entah untuk siapa, yang jelas satu untuk Rafka dan satunya lagi entah untuk siapa.

"Kembaliannya ambil aja, Mang," ucap Mas Lutfi yang memberikan uang lima puluh ribu.

"Oh terima kasih, Pak bos," jawab tukang bubur itu senang.

Kami berjalan lagi sambil mendorong stroller Maryam, matahari sudah mulai panas tak hangat seperti tadi, kami mempercepat langkah agar cepat sampai di rumah.

"Mas, itu satu lagi bubur buat siapa? Bu Yani?" tanyaku, teringat orang yang selalu membantu hari-hariku, mungkin itu bubur untuknya.

"Bukan, untuk Sabrina dan Rafka."

Degh!

jantungku seperti dihantam sesuatu, terlintas rasa cemburu.

"Ngapain dibeliin? perhatian banget sih sama mantan." Aku mencebik sambil mendelik.

"Kalau anaknya dikasih ibunya juga harus dikasih atuh, kasihan," jawab Mas Lutfi enteng.

A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status