Share

92. Giliran Zura.

“Bagi saya, seorang ayah yang menampar darah dagingnya sendiri adalah makhluk terhina di buma bumi ini. Jika ayahnya saja sudah menamparnya, tidak menghargainya, lantas kepada siapa lagi dia berpegang?” Edric menatap Radesh penuh amarah. Tangan kanannya mengepal kuat sedangkan tangan kirinya menggenggam tangan Zura lebih erat.

Radesh berdecih. Di matanya Edric tak lebih dari seorang anak muda yang sombong. Yang bicara hanya berdasarkan emosinya sesaat.

“Jaga mulutmu! Seperti kau bisa jadi ayah yang baik saja. Kemana kau saat wanita yang kau gauli selama setahun lamanya, hamil dan mengandung anakmu?! Kemana kau saat dia menderita melahirkan antara hidup dan mati?! Kemana kau saat Embun sekarat dan butuh donor darah yang banyak dari orang terdekat yang seharusnya adalah kau?!”

Kepala Edric bagai dihantam satu ton batu yang begitu keras. Diingatkan akan kelalaian dan kesalahannya di masa lalu, membuatnya kembali merasa terpojok di sini. Radesh dan Morgan sepertinya memang sengaja men
Oot

Hai, terima kasih sudah menunggu.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Callah
welcome back kakak oot.... tetap semangat berkarya yaa.... kami selalu menunggu updatean muuuu..... .........
goodnovel comment avatar
Novita Zhang
Long time no see kak Oot ......
goodnovel comment avatar
herka ratri
makasih kak. . akhirnya ketemu edric lagi.. semangat kk..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status