Share

Kursi Basah

Setelah berlari jauh, akhirnya dia sampai di butik yang sesuai dengan perintah Sev. Dia mengatur napasnya sejenak sebelum masuk ke dalam. Saat berhasil menenangkan detak jantungnya yang berdegup kencang, Trisha masuk ke dalam butik dengan senyuman natural yang dia buat-buat.

“Apa yang bisa saya bantu?” tanya pegawai itu sedikit ramah setelah melihat penampilan Trisha yang berantakan. Bahkan, dia berbeda saat melayani pengunjung yang lain. Apa karena penampilannya yang tidak terlihat orang kaya?

Trisha tersenyum canggung dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. “Saya mau ambil pesanan.”

Pegawai itu mengangkat satu alisnya sambil melihat ke atas sampai bawah tubuh Trisha. Dia tersenyum remeh dengan melipat kedua tangannya di depan perut. “Maaf, di butik ini hanya menjual pakaian kecil.”

“Ah, maaf. Bukan pesanan saya, melainkan untuk Tuan Sev.”

Pegawai itu yang mendengar sama Sev seketika raut wajahny

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status