Share

Merawat Sev

Selesai menelpon Lio, Trisha meletakan ponsel ke atas nakas seraya mengeluarkan laptop dan peralatan untuk menggambar yang dia letakkan di bawah kasur. Ini adalah kesempatan yang tepat untuk menggambar karena Sev sudah tidur.

Trisha beranjak dari kasurnya, lalu berjalan cepat menuju pintu untuk memastikan kalau sudah terkunci. Wanita gemuk itu menghela napas lega dan kembali ke kasur. Dia mulai berkonsentrasi agar gambarnya semakin bagus, akhir-akhir ini ia merasa kalau gambarnya kurang halus. Meski Lio sudah resmi menjadi asisten, Trisha tidak boleh menggampangkan masalah ini.

Wanita gemuk itu tersenyum tipis saat membayangkan Sev saat marah, entah kenapa raut wajahnya semakin tampan. Apalagi saat tatapannya berubah menjadi dingin, sangat tampan meskipun menakutkan.

Trisha menggelengkan kepalanya cepat saat membayangkan Sev menjadi pacarnya. Hatinya seakan terasa sesak saat memikirkan semua ini, bukan karena dia gemuk atau tidak pantas. Hanya saja, Trisha tidak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status