Andrew Lewis menatap derasnya hujan yang turun melewati jendela. Kondisi tubuhnya memang selalu memburuk di tengah-tengah perubahan cuaca seperti ini. Andrew Lewis mendesah dalam lamunan. Sampai kapan keanehan ini akan mendera hidupnya?“Kau sudah bangun rupanya.”Sapaan Andreas tiba-tiba membuyarkan lamunan Andrew Lewis. Saudara kembarnya itu muncul membawa paperbag dengan logo burger brand terkenal di NSW.“Alex membawakan cheese burger ukuran jumbo untukmu. Kau boleh memakannya kalau mau,” lanjut Andreas.Andrew Lewis tertawa hambar. Dia tidak berselera makan apa pun malam ini. “Kau habiskan saja bagianku. Aku tidak lapar.”Andreas mengangguk sambil mengunyah gigitan pertama dimulutnya. Tidak lama kemudian Andreas telah kembali sibuk mengatur selang cairan yang menyambung ke tubuh Andrew Lewis.“Kakek bilang kita bisa tinggal di sini untuk sementara waktu,” kata Andreas kemudian menaruh boko
“Kapan tepatnya kau tahu tentang penyakitku?” tanya Andrew Lewis penasaran. Karena melihat Anna tidak tampak terkejut setelah mendengar tentang penyakit anehnya.“Saat kau datang menemuiku dan ambruk dalam pelukanku. Bahkan dokter yang kupanggil tidak bisa mendeteksi penyakitmu. Maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk berbohong.”Andrew Lewis membuang napasnya. “Penyakitku ini tergolong langka, Anna. Aku dan Andreas berkelana keliling dunia untuk mencari penawarnya. Namun, medis hanya bisa mendeteksi suhu tubuhku yang mendadak turun dari waktu ke waktu tanpa menemukan solusinya. Sampai akhirnya aku bertemu denganmu.”Anna menjadi mengerti alasan Andrew Lewis memilih cara berpakaian suku eskimo di tengah terik matahari musim panas. Andrew Lewis tidak bisa merasakan panas tubuhnya sendiri dan memang sangatlah aneh. Bahkan Anna tidak pernah mendengar jenis penyakit itu.Namun, keanehan itu justru bereaksi berbeda pada tubuh
Malam itu Anna tidak hanya bertemu dengan Andrew Lewis. Jason Luthor ternyata sudah lebih dulu tiba bahkan pria tua itu sekarang menyesap kopi buatan Pamela dengan santai seolah sedang berada di kedai kopi. Anna kembali tidak mengerti jalan pikiran dua pria itu.“Kenapa lagi kalian kemari?!” tanya Anna geram. Kedua tangan Anna mengepal. Pertemuan ini seperti direncanakan. Buktinya saja Pamela tidak terlihat terkejut atas kehadiran mereka. Tidak tahu apa yang dipikirkan ibunya, Anna tidak ingin memberi ruang bagi siapa pun yang ingin kembali mengusik hidupnya.Kemarahan Anna sedikit pun tidak membuahkan hasil. Dua pria penuh martabat itu justru membalasnya dengan tersenyum. Senyuman yang tidak bisa Anna bedakan mana yang tulus dan tidak.“Aku ingin penjelasan, bukan senyum omong kosong!”Jason Luthor meletakkan kopinya, lalu memutar kursi roda ke arah Anna. “Orang suruhanku menemukan fakta mengejutkan mengenai Richie. Selama i
Sebenarnya, Andrew Lewis sudah menduga Anna akan menolak permintaan maafnya. Jadi, pria itu tidak sepenuhnya terkejut. Dulu Andrew Lewis berencana jujur dan siap menerima konsekuensi jika Anna membencinya. Tapi, kenyataan tidak semudah yang dia bayangkan.Dibenci Anna sungguh membuat Andrew Lewis kesulitan menjalani hidupnya. Seharusnya, semua itu justru mempermudah untuk menjauhkannya dari Anna, bukan? Andrew Lewis merutuki dirinya. Sungguh menggelikan! Andrew Lewis benar-benar telah menjilat ludahnya sendiri sekarang.“Apa yang akan Anda lakukan setelah ini, Tuan Lewis?” Pertanyaan Alex membuat Andrew Lewis tersadar. Alex melirik sekilas dari kaca spion. Mobil belum berjalan dan mereka belum benar-benar meninggalkan gedung tempat tinggal Anna. Alex terlihat memberikan waktu tuannya itu untuk berpikir sejenak.Memahami seorang Andrew Lewis bukan perkara sulit untuk Alex. Alex sangat hapal di luar kepala. Namun, hari ini untuk pertama kalinya Alex ti
Sebenarnya, Anna tidak sepenuhnya ingat bagaimana cara mereka berhasil keluar dari sana. Semua berubah gelap, bahkan Anna pikir dia akan mati saat itu. Saat Anna membuka mata pun, ingatan tentang peristiwa itu sejenak menghilang. Anna berubah linglung berada dalam pelukan Pamela. Baru beberapa jam setelah itu, Anna baru mengingat semuanya. Andrew Lewis. Pria itu telah berkorban banyak untuknya.“Bagaimana keadaannya?” tanya Anna.Sudah dua hari Andrew masih terbaring di atas ranjang dengan peralatan medis lengkap menempel ditubuhnya. Kondisinya yang terparah.“Jika ada yang bisa kulakukan, katakan saja, Andreas. Aku akan melakukannya.” Anna tahu ucapannya terdengar tidak masuk akal, tapi Anna yakin ada hal yang bisa dilakukan olehnya.“Apa yang kau bisa lakukan sekarang, Anna? Tidak ada,” celetuk Andreas tajam. Pria itu kemudian memutar tubuhnya menghadap Anna. “Biarkan dia beristirahat. Tidak ada yang bisa kita l
“Saya berhasil menemukan Edward,” kata Max.Terakhir kali Edward terlihat berkeliaran di kediaman Luthor adalah satu bulan yang lalu. Artinya, bertepatan saat pria itu datang ke apartemennya. Menurut tukang kebun yang melihat, Edward pergi dengan terburu-buru. Bahkan dia sempat menabrak pot bunga saat melajukan mobilnya.“Di mana dia sekarang?” Jason Luthor langsung mengambil alih pembicaraan.“Dia menginap di sebuah penginapan kecil dan masih di sekitar NSW.” Max mengeluarkan foto hasil jepretannya, lalu membuka peta wilayah NSW.“Lokasi penginapan Edward berada di titik merah, lalu apartemen Nona Anna ada di titik ini. Kedai kopi tempat Nona Anna bekerja ada di daerah ini dan terakhir ….” Max melingkari titik terakhir dengan spidol merah. “Ini adalah tempat yang pernah Nona Anna datangi.”Penjelasan Max membuat takjub. Orang suruhan Jason Luthor memang tidak pernah salah. Selalu b
“Angela?”Seingat Jason Luthor hanya ada satu Angela yang Mateo kenal. Jika Angela yang dimaksud adalah wanita yang sama, maka informasi itu cukup memperkuat dugaan Jason Luthor. Jason Luthor berdecak kesal. Bukan hanya kesal karena Andrew Lewis selangkah di depannya, tapi karena kelalaian pria tua itu terdahulu. Seandainya saja Jason Luthor melanjutkan pencarian Angela, mungkin Anna tidak akan mengalami kejadian seperti ini.“Kakekku bilang, Angela adalah teman masa kecilnya.” Andrew Lewis kembali mendominasi obrolan. “Tidak ada waktu untuk mengelak, Tuan Luthor karena semua yang ada di sini tahu kau juga mengenal wanita itu. Jadi, bekerjasamalah.”Pernyataan mendesak Andrew Lewis membuat Jason Luthor seperti kehilangan wibawanya. Pria tua itu bergeming tanpa bisa mengelak.“Ya. Aku mengenal wanita itu. Aku, Mateo dan Angela adalah teman sewaktu muda. Kami memang tumbuh besar bersama.”“Bukan c
Saat membuka mata, Anna sudah berada di tempat lain. Ruangan itu cukup bersih untuk disebut sebagai ruang penyekapan. Anna mengerjapkan mata berulang kali, memulihkan kesadarannya yang sempat hilang. Anna bahkan baru menyadari jika tangannya sedang terikat ke belakang dan rasanya sungguh sangat menyakitkan.Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekat. Ketika pintu yang tertutup di depan Anna terbuka, pria berperawakan tinggi pun masuk serta menyapanya.“Apa kabar, Anna?”Tanpa memanggil Anna dengan sebutan nona, Edward berdiri menjulang dihadapannya. Pria yang telah menjadi buronan hampir seluruh keluarga Luthor itu terlihat baik-baik saja bahkan bertingkah seperti tidak terjadi apa-apa. Anna menelan salivanya. Ketakutan pun mulai menjalari sekujur tubuhnya. Anna mendadak teringat insiden-insiden dengan taruhan nyawa yang sudah dialaminya akibat ulah pria paruh baya itu.“Lepaskan aku, Edward!” hardik Anna.Tawa keras Ed