Share

24. Pergi

Erna masuk kamar Erik, dia duduk di sisi ranjang lalu meletakkan nampan di pangkuan membuat Hanik yang sadar diri bergeser agar Erna bisa lebih nayaman dan tidak berhimpit-himpitan.

Erna mengusap lembut rambut Erik dengan penuh kasih sayang. Erik sudah tidak berkeringat dan suhu panas badannya sudah menurun "Erik. Bangun, sayang. Makan lalu minum obat habis itu kamu bisa tidur lagi biar cepat sembuh."

Belum ada tanda-tanda Erik bangun, Erna mengecup kening Erik lalu mengusapnya "Erik, sayang bangun yuk makan dulu."

"Sayang."

"Erik!"

"Erik!"

Perasaan Erna jadi was-was karena Erik tidak kunjung bangun. Dia mencoba mengoyang-goyangkan badan Erik membuat air di gelas tumpah. Secara inisiatif, Han mengambil nampan memindahkannya ke meja.

"Erik! Bangun, Nak!"

"Erik!." Tangis Erna mulai pecah, dia menoleh kearah Hanik dengan perasaan takut, was-w

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status