Share

113. Kebimbangan

Malam semakin larut. Namun, Arzan belum juga pulang dari apartemen Arnold. Banyak hal yang kedua pria itu ceritakan, seolah lupa dengan keberadaan wanita yang menunggu sejak tadi.

“Kau tau, saat ini aku benar-benar berharap bahwa anak itu adalah putramu, Ar!” Arzan menatap Arnold dengan berbinar bahagia.

Arnold tersenyum lebar. Setelah mereka membicarakan rencana untuk bisa mengetahui identitas El, kini mereka hanya terlihat mengobrol santai saja.

“Aku juga mengharapkan hal itu. Entah kenapa rasanya sangat berbeda ketika aku dekat dengan anak itu.” Arnold menerawang ke masa pertama kali dia bertemu dengan El.

Hari itu adalah, hari di mana Arnold merasakan sebuah perasaan yang berbeda. Bukan perasaan cinta seperti seorang pria kepada wanita.

Tidak. Bukan itu, tetapi sesuatu yang terasa asing bagi Arnold. Sesuatu yang belum pernah dia rasakan.

“Sejak pertama aku melihatnya, aku juga merasa bahwa wajah itu tidak la

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status