Share

20. Pencuri Hati

POV Logan

Aku masih memandangi potret Amanda yang kuabadikan lewat sapuan kuas waktu itu. Duduk di kursi malas sambil memegang segelas martini dingin yang kuracik sendiri, menyesapnya dengan hati-hati, merasakan komposisi seimbang antara gin dan vermouth yang mulai menyebar ke permukaan lidahku. Menghabiskannya dalam satu teguk dengan cepat.

“Sempurna untuk mengisi soreku yang berjalan lambat seperti biasanya,” desahku menunggu kepuasan itu datang menyergap dadaku, tetapi anehnya aku justru merasa hampa dan putus asa.

Keganjilannya menyisakan sesuatu yang berbeda. Aku termenung menatap kanvas berbingkai yang dipenuhi lekuk feminin di setiap sudutnya itu, menghalau perasaan rindu yang mendadak muncul membayangi hatiku, mengingatkanku pada sosok Amanda. Apa yang dikerjakannya sekarang?

Yang jelas, Amanda tidak akan kembali ke klub itu lagi. Tidak untuk dalam jangka waktu yang cukup lama. Namun, perjuangannya yang mengagumkan seketika membuatku mempertanyakan kehidupan rumit yang selalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status