Hari masih pagi namun sudah terlihat seorang ayah dan anak sedang beradu pandang dan mulut saat ini di sebuah rumah mewah.
"Kimmm!! Ilo mau Kimmm!!" ujar baby Wilo yang terus menerus merengek meminta es krim pada ayahnya. William menggeleng cepat "Tidak sayang! Kau baru saja sembuh dari demam," ujar William yang sedari tadi menasehati putri kesayangannya itu untuk berhenti meminta es krim karna baru saja sembuh 2 hari yang lalu. "Piss daddy, Kimmm!" rengek baby Wilo dengan sesekali menarik celana kain milik ayahnya itu. "Sekali lagi tidak baby Wilo, daddy tidak akan menuruti permintaanmu yang satu ini," ujar William dengan nada sedikit ditinggikan agar putrinya mau menurut padanya. Namun baby Wilo justru hanya membalas dengan sebuah cibiran dan langsung saja berlari kearah mommynya yang saat ini tengah menuju kearah dapur. "Mommy!! Kimmm!" rengek baby Wilo, kini berganti pada ibunya yang“Tentu saja karna kau adalah ayah dari putriku,” pekik Nara dengan posisi yang sama tanpa mau melihat kearah William.William pun menolehkan kepalanya dengan cepat “Apa ??” pekiknya. Pria itu cukup terkejut dengan perkataan rekan kerjanya ini, tak hanya William namun Vernon yang sedari tadi hanya mendengarkan perdebatannya mereka kini nyaris merosotkan rahang bahkan jantungnya seakan melompat keluar.William pun tertawa sumbang “Kau jangan mencoba bicara omong kosong Nara Ayumi !” ujar pria itu disertai senyum sinis miliknya.Nara membalikkan kepalanya dan kini menatap William dengan sengit “Apa kau pikir berbicara tentang kematian seorang anak adalah suatu hal yang omong kosong Liam ?” ujar wanita itu dengan mata yang tampak tegas namun menyorotkan kesedihan disana.“Tidak ! Kau pasti mencoba menipuku bukan ?” balas William tak kalah dingin dan memandang remeh pada Nara.“Menipu ?&r
Hallo seluruh readers bunny lovely🐰Cuma bilang terimakasih sudah mau baca cerita yang banyak nyeseknya, banyak marah- marahnya yee 🤣Mental baja sekali anda sekalian 😍Satu lagi, ektra part ini akan memiliki alur yang lebih lambat daripada sebelumnya. Jika sudah mulai muak bisa kalian skip. Delete dari library juga tidak apa- apa. Sayangi koin kalian :)Jangan sampai bunny menemukan review atau komen 'nyesel baca, buang- buang koin'. Hey!! minta disentil ginjalnya yaa 😌Imo, seorang penulis bisa jadi pembaca. Tp belum tentu seorang pembaca bisa jadi seorang penulis. Jadi, mari saling menghargai antara penulis dan pembaca 🌼Thanks, happy Reading💸🌻🌻🌻🌻🌻"Apa kau sudah mengakuinya sebagai putrimu?" ujar Nara Ayumi sembari menahan lengan William dan matanya menatap William penuh harap.William mengembalikan ponsel milik Nara, menghembuskan nafasnya pelan dan kemudian berujar "Apa aku punya alasan untuk menyang
Happy Reading 🥰🌻🌻🌻🌻🌻Jarak antara William dan Nara pun semakin menipis, nyaris saja mereka saling bersentuhan jika bayangan sang istri tiba- tiba melintas dibenak William.William pun sontak mengalihkan pandangannya kesamping dan memundurkan kepalanya. Berdehem pelan dan berucap "maaf," ujar pria yang telah menjadi seorang ayah itu.Jika saja ia tak mengingat Elliona, mungkin dirinya akan kembali dalam jurang yang salah. William juga tidak tahu kenapa setelah melihat Nara hatinya yang semula begitu dingin pada siapapun menjadi lemah seperti ini. Bahkan hampir saja ia membuat kekacuan dan bisa saja menimbulkan jika William akan berhadapan kembali dengan nerakanya.William bersumpah jika ia hanya mencintai istrinya, Elliona. Sangat mencintainya, bahkan ia benar- benar gila hanya karna wanita itu meninggalkan dalam waktu 1 bulan lamanya. Wanita tercantik dan terbaik yang pernah ia temui.Tapi kenapa saat ia bertemu dan bersam
"Kau memutuskan hal ini dengan pikiran yang waras William Anderson Kim ?" geram Vernon ketika mereka berdua kini tengah berada di Bandara untuk menunggu keberangkatan kembali ke Amerika. Raut wajah Vernon kini tampak tak bersahabat sama sekali. Pria itu terlihat gusar dan tidak merasa senang sama sekali. Dan penyebabnya yang tak lain adalah seorang pria yang duduk tenang disebelahnya sembari bermain ponsel itu.Bagaimana bisa Vernon bernafas dengan lega, jika William memutuskan untuk membawa rekan kerja yang berstatus sebagai mantan kekasihnya itu ke New York bersama mereka. Heol, bahkan Vernon merasa bahwa sahabatnya ini memang masih dalam kondisi yang tidak waras pasca kepergian istrinya beberapa tahun yang lalu. Atau penyakit gila pria itu kembali kambuh ?"Diamlah Vernon Smith! cukup kau turuti saja apa yang aku katakan," ujar William dengan wajah dinginnya."Demi Tuhan William! Jika sampai neraka kembali padamu. Aku tidak akan sudi untuk kembali me
"Daddy !!" pekik seorang bayi manis yang tak lain adalah baby Wilo. Bayi cantik itu tampak begitu senang ketika melihat sang ayah muncul dari balik pintu rumahnya. Tanpa berpikir panjang baby Wilo langsung saja meminta turun dari kereta bayinya dan mulai berlari menghampiri sang ayah.William tersenyum lebar melihat putri kesayangannya itu, merentangkan tangannya dan memeluk gadisnya itu dengan erat."Hay Queen ! Apa kau merindukan daddy ?" tanya William sambil mengangkat tubuh gadis kecil kesayangannya itu. William dengan gemas mencium pipi sang putri berkali- kali, menumpahkan rasa rindunya pada baby Wilo."Miss you tomat! (so much)" ujar baby Wilo dengan memeluk leher William tak kalah erat.William tertawa mendengar celotehan anak perempuannya yang masih belum terlalu fasih dalam berbicara itu. Namun mendadak senyum lebarnya menghilang ketika ia melihat raut wajah kesal dari sang istri. William pun berjalan menghampiri Elliona sambil membawa baby Wi
"Membantuku untuk sedikit mengacaukan Luxury Gold Corporation," ujar Lucas dan kini menatap sang ayah dengan wajah seriusnya."APA ?" pekik Ayah Lucas ketika mendengar permintan konyol putra semata wayangnya itu. "Kau jangan gila Lucas Galen!!" desis sang ayah dengan marah. Pria paruh baya ityu terbelak hebat ketika ia mendengar permintaan Lucas. Bagaimana bisa Lucas meminta untuk sedikit membuat kekacauan disana, tidak ada seorang pun yang berani menyentuh ataupun merusak tatanan yang dimiliki oleh perusahaan raksasa itu."Apa kau tak tahu betapa berkuasanya William Anderson Kim itu hah?" tegasnya sekali dan menatap sang anak dengan tatapan tajam.Namun apa yang justru putranya itu berikan. Lucas justru tertawa mendengar kekhawatiran yang ditunjukkan ayahnya. "Apa ayah merasa takut dengan William ?" ucap Lucas dengan jeas nada ejekan didalam ucapannya.ayah Lucas mendengus kesal "Tak ada yang membuatku takut, tapi ...tapi William bukanlah ora
Saat ini Elliona sedang mendumal sembari menitihkan air matanya. Moodnya benar- benar buruk hari ini, penolakan William membuat hatinya sakit sekali. Sebenarnya dirinya juga salah, seharusnya ia juga lebih mengerti William yang memang disibukkan dengan urusan perusahaan akhir- akhir ini. Tapi ia tak mau tahu, sehingga membuat William pada akhirnya melayangkan perkataan yang membuat hatinya sakit."William brengsek ! bodoh! sialan! buaya !" segala bentuk umpatan Elliona layangkan pada suaminya itu."Hey, calon anak Mommy! Karna kau akan menjadi seorang pria tampan nanti akhirnya. Jangan menyebalkan seperti ayahmu okay ! Hanya tentang masalah antara perut dan paha saja dia cepat!" ujar Elliona bermonolog dengan perutnya yang semakin membesar disetiap harinya itu. Mengusap perut besarnya dengan pelan dan sayang.Saat Elliona menumpahkan segala rasa kecewanya, sebuah pesan masuk pun menghiasi layar ponselnya. Elliona meraih ponsel miliknya dan membuka pesan itu.
"Jangan membuat keributan dirumah sakit Tuan! Pergilah," desis seorang dokter itu dengan tegas dan terkesan begitu dingin."Sialan! apa hakmu untuk mengaturku ?" desis Lucas tak kalah tajam.Dokter itu membawa Elliona kebelakang tubuhnya, seakan- akan memberi perlindungan pada wanita hamil itu."Aku dokter di rumah sakit ini! Dan kau menganggu kenyamanan pasienku disini Tuan!" desis dokter pria itu dembai menatap nyalang kearah Lucas yang dirasa sangat menyebalkan. "Silahkan pergi atau aku akan memanggil petugas keamanan untuk menyeretmu keluar."Lucas terlihat menggeraskan rahangnya dan menggeram marah. "Kau akan menyesal telah melakukan hal ini terhadapku !" ucap Lucas dan mulai melangkahkan kakinya mundur sambil menujuk wajah dokter itu dengan jari telunjuknya. Lalu ia memutar tubuhnya dan melangkahkan kakinya untuk pergi meninggalkan Elliona bersama dokter angkuh itu tadi.Dokter muda dan tampan itu memutar tubuhnya menghadap Elliona. "K