Share

Bab 128

Di tengah hujan, Sabrina berlutut di depan makam Grace dengan payung hitam di atas kepalanya. Di depan makam Grace ada seikat bunga kuning dan putih. Air mata mengalir dari mata Sabrina sambil berkata, “Maaf, Bibi Grace, aku tidak dapat mengantarkanmu pergi selama pemakamanmu. Aku tahu kau terus-menerus bergerak dalam hidup, dan bahwa kau selalu menderita. Namun, sekarang segalanya lebih baik untukmu. Kau dapat dimakamkan bersama orang tua dan saudara perempuanmu. Kau tidak perlu kesepian lagi di sisi lain.”

“Bibi Grace, aku iri padamu. Setelah ibuku meninggal, kau adalah keluarga terakhirku, tetapi sekarang kau juga pergi.”

Sabrina menangis.

Suara tangisan itu terdengar lembut, dan bahkan Sebastian dan Kingston tidak mendengarnya saat mereka semakin dekat. Sabrina-lah yang mendengar langkah kaki mereka lebih dulu. Dia melihat Sebastian yang dingin dan serius, serta Kingston, yang memiliki ekspresi tidak dikenal di wajahnya.

Kingston membuka mulutnya, sepertinya dia ingin mengatakan se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nyonya R
sedih dgn liku kehidupan Sabrina...Sabrina sdh memasrahkn hatinya dan hidupnya...baik hidup mahupon mati bginya tiada beza...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status