Share

54. Kekuatan Yang Mulai Melemah

“Tentu. Coba cium aku.” Rigel memajukan wajahnya, “Maaf, tapi aku tidak bisa memegang wajahmu.”

Sia tersenyum, jantungnya berdebar-debar tidak karuan. Tapi Sia coba memulai dari kening, mengecup pelan, lalu turun ke mata. “Tutup matamu, Rigel.” Pria itu menuruti Sia, dan kecupan lembut mendarat bergantian di kiri kanan mata Rigel.

Lalu menuju hidung, hidung yang indah. Lurus dari ujung hingga pangkal. Sia mencium dua kali di sana. Dia berhenti sesaat untuk melihat wajah Rigel yang mulai memerah. Tersenyum, dia coba berbisik untuk mengganggu Rigel.

“Apa sudah cukup? Atau—”

“Lanjutkan, Sia. Aku belum mendapatkan bibirmu.” Sungguh-sungguh, Rigel menatap lekat pada Sia. Menanti dan menikmati kemudian.

Meski rasanya seperti wanita murahan, Sia tetap melakukannya. Mencium dengan segenap rasa nyaman yang muncul secara tidak terduga.

“Manis,” bisik Rigel, lirih. Dia menyuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status