Pulang dari pesta pernikahan Amera malam itu, kondisi hati Shena tidak begitu baik ia merasa bersalah karena sudah membuat adik nya menikah muda dan kehilangan masa mudanya. Teringat masa-masa susah senang bersama ketika ibu mereka harus meninggalkan mereka yang masih kecil, mengingat setiap kenangan demi kenangan bersama Mera kecil dan kini adik kecilnya sudah menjadi gadis dewasa dan mandiri, dulu dirinyalah yang selalu menyiapkan segala sesuatu keperluan Mera, Mera merupakan gadis manja di keluarga ia periang dan juga cerdas cita-citanya ingin merebut kembali perusahaan nya dari paman Dirga dan baru pertama kali Shena melihat ada kebencian di mata adik kesayangannya saat melihat dirinya.
Rasa sakit dan kecewa hadir di diri Shena bukan karena di langkah atau semacamnya, ia lebih merasa bersalah karena Mera harus menikah demi dirin
Tiga bulan berlalu setelah insiden kecelakaan itu Shena baru kembali sadar, setelah mengalami koma selama tiga bulan lamanya. Tubuhnya diam membeku tanpa bergerak selama beberapa bulan ini, namun lain halnya untuk hari ini hari yang paling dinanti dan ditunggu oleh keluarga Atmaja seperti nya doa mereka telah terjawab selama berbulan-bulan lamanya, Shena menggerakan jari jemari nya menunjukan bahwa dia sudah sadar, namun kepalanya masih sangat pusing, tubuhnya terasa kaku pegal dan sakit ditambah lagi penglihatan nya jadi kabur menghilang dan tiba-tiba gelap.Shena berusaha bangun dipandanginya disekitarnya menjadi gelap dan hal ini yang membuat Shena menangis meraung menyesali nasibnya."Mataku, apa yang terjadi," Rintihan Shena kacau hingga cairan bening berhasil lolos dari pelupuk matanya."Tenanglah,tidak akan terjadi apa-apa padamu" Ujar seorang pria berbisik lirih pada shena yang membuat perasaan gadis itu membaik ternyata ada orang lain
Tiga bulan yang lalu dalam keadaan kalut Mera memutuskan untuk pergi dari rumah itu ia membawa sedikit uang tabungannya untuk lari ke negara A dengan alasan menjenguk kakaknya yang kini masih terbaring di rumah sakit. Setelah bertemu ayah dan melihat kondisi kakaknya Mera berpamitan kepada ayahnya dan melenggang ke arah keluar dari rumah sakit yang merawat kakaknya itu.Mera tidak memiliki tujuan pasti mau kemana ia hanya berjalan menyusuri trotoar jalan dan berhenti depan halte bus. Dan naik bus pertama yang berhenti di depannya. Masih menenteng tas cangklong kecil dengan ransel di punggungnya. Untung saja ia mengenakan baju hangat karena udara di negara ini cukup dingin. Sejak awal mulai pergi Mera sudah mematikan ponsel nya dan berganti SIM card yang baru. Di pemberhentian bus ketiga Mera juga belum beranjak turun hingga semua penumpang turun digantikan dengan beberapa anak muda berengsel besar yang menarik perhatian.Hei Nona, apakah anda juga rombongan
Apa sudah kau dapatkan Pendonor untuk Shena," Tanya Ayah kepada Dirga."Pendonor sudah siap Ayah, " Ucap Dirga memastikan bahwa pendonor sudah datang dan dalam ruang pemeriksaan."Bagaimana dengan perusahaan? Tanya Ayah masih belum mengalihkan pandangannya. Ayah tahu putrinya sulungnya sedang sakit dan memerlukan pendonor tapi ia masih memikirkan perusahaan."Apakah dari central grup sudah ada perkembangan," Tanya Ayah lagi."Baru setengah saham yang dijanjikan masuk ke perusahaan kita, Ayah. " Jawab Dirga sedikit membungkukkan wajahnya."Kenapa begitu?"Sedikit kendala Ayah, mereka mau memberikan semua saham sesuai janji apa bila Nona Muda bisa memberikan pewaris terhadap central group," Ucap Dirga sedikit berat untuk mengatakannya namun memang itu kenyataan nya."Bedebah, " Umpat Ayah kesal."Jadi pria itu sungguh menginginkan pewaris dari putriku? Ujar Ayah kesalBenar p
Suasana pedesaan yang masih asri dengan udara sejuk dan pemandangan indah yang menyejukkan mata dengan hanya melihat nya sesaat dengan hamparan kebun stroberi di kiri kanannya. Sekilas mengingatkanku dengan rumah pertama yang dulu ku datangi bersama suamiku. Dulu aku mengacau di sana, sedangkan para pelayan rumah itu mengejar ku seperti layaknya menangkap seorang pencuri stroberi mereka mengejar ku dan mengurungku dalam sebuah kamar milik suamiku.Aku sangat kesal waktu itu, karena banyaknya pelayan di sana sehingga aku tak dapat lagi berkutik, jiwa bebas ku meronta, aku tidak suka kalau hanya berdiam diri di suatu ruangan setiap ulah yang ku buat itu menimbulkan kepuasan tersendiri dalam hidupku.Ada senyuman tersungging di sudut bibirnya, ada sedikit rasa sepi dihatinya. Dipandanginya ponsel jadul yang beberapa bulan yang lalu dibelinya dan tak pernah sekalipun ia nyalakan dengan satu SIM-card lain yang ia selipkan dibelakang casing unik ponsel itu. Ia sangat mengerti
Disebuah rumah besar seorang pria nampak kusut dan berantakan frustasi matanya memandang kosong kearah kebun stroberi yang kelihatan asri dan sejuk, namun ada satu pemandangan lain yang selalu menyita perhatian nya dua pot stroberi yang telah rusak dengan daunnya yang telah mengering menjadi saksi kekesalan wanita yang kini tiba-tiba hilang dalam kehidupan nya. Diputarnya kembali rekaman CCTV pada ponselnya pada waktu peristiwa saat itu. Baginya itulah hal terlucu dalam hidup nya.Selama tiga bulan ini kehidupannya tidak tenang, ia mengingat kembali kejadian malam itu dimana ia tidak mampu mengontrol emosi dan nafsu nya hasrat ingin menguasai dan memiliki lebih dominan pada dirinya. Kenandra adalah anak tunggal dari pasangan Hutama Wijaya dan juga sherly sifatnya yang cenderung keras dan arogan menurun dari hutama Wijaya sang ayah.Hidup kenandra selama ini bak Sultan ia tak pernah kekurangan apapun maka apa yang ia inginkan pasti akan ia dapatkan. Kedua orang tuan
Setelah mobil mereka menjauh Kenandra masuk ke kamar dimana tempat istrinya berada. Dilihatnya gadis yang kini sedang tertidur lelap disebuah ranjang usang yang sudah reyot bila didudukinya dengan kasur yang ber tambal membuatnya merasa iba dengan selimut tipis yang setengah menutup tubuh gadis yang merupakan istrinya itu. Yang selama beberapa bulan ini berhasil memporak-porandakan sebagian dari hidupnya. Yang membuat ia kehilangan semangat kerja dan kehidupan seperti biasa. Dan ini adalah hal pertama yang sungguh ia rasakan dari dalam lubuk hatinya yaitu terlalu rindu. Selalu merindukan suara cempreng gadis itu, Rindu ingin setiap saat berdebat dengan gadis itu dan yang jelas ia juga merindukan bau tubuh istrinya.Diperhatikan nya wajah istrinya yang saat ini tidur meringkuk memeluk guling dikecup nya pucuk kepada istrinya dengan penuh kasih sayang. Gadis yang selama beberapa bulan ini yang membuatnya frustasi kini telah berhasil ia temukan. Diedarkan nya pandangannya ke selu
Amera menerobos keluar dari pintu bagian belakang, tidak ditemuinya Maura dan bibi Yansen di rumah itu. Ia masih bingung kenapa pria itu bisa menemukannya dan itu hal yang mustahil tidak ada siapapun yang mengenal dan mengetahui seluk beluk tentang dirinya kecuali Maura dan bibi yansen."Apa mereka yang mengkhianati ku? banyak sekali hal yang mungkin terjadi tapi tidak dengan menyerahkan anakku ini untuk keluarga mereka." Aku harus kuat lari dari sini, terus disusurinya jalanan yang terjal menaiki perbukitan yang disekitarnya adalah perkebunan stroberi itu."Berhenti!" Sebuah tangan kokoh berhasil mendarat di pundaknya dan hanya dengan satu tarikan saja tubuh mungil itu sudah mendarat di dada bidang seorang pria tampan yang tidak lain adalah suaminya."Namun gadis itu masih terus meronta."Cukup Mera dengan terus berlari dariku itu hanya akan membahayakan bayi kita."Berhenti lah sayang ku mohon,"bujuk pria itu memohon." Biarkan aku pergi sa
flashbackPesta ulang tahun putri sulung keluarga atmaja sangat meriah dihadiri banyak anak-anak orang penting dan terpandang di sana lagu selamat ulang tahun pun dinyanyikan diiringi seorang pianis terkenal yang menjadi guru Shena Yulia Atmaja putri pertama keluarga atmaja yang berulang tahun.Happy birthday shenahappy birthday shenasyair lagu itu terus dinyanyikan oleh anak-anak dengan riang gembira.Yansen dan Elena nampak tertawa bersama setelah seharian menyibukkan diri untuk membuat pesta kejutan untuk keponakan akhirnya lelah itu terbayarkan dengan sangat bahagia.Elena nampak memeluk Yansen dan berterima kasih karena mau membantunya. Namun pikiran nya tetap gelisah karena suaminya hingga pengunjung acara tapi belum datang. Akhir-akhir ini Danu memang teramat sibuk dan ada banyak masalah namun Elena berharap suaminya menepati janjinya kepada putrinya."Sudahlah kakak, pasti kakak ipar dalam perjalanan pulang," ucap Yansen menenangkan sang