Share

Memberontak

Aku sembunyikan ponselku di baju hangat yang ku pakai, udara disini dingin sekali berbeda jauh dengan tempatku tinggal, aku menuruni beberapa anak tangga.

Rasanya aku ingin segera keluar menghirup udara segar diluar, dua jam dikurung di tempat ini rasanya seperti hidup didalam sangkar saja.

"Jangan keluar terlalu jauh nona," ucap pelayan itu lagi. Namun tetap aku malas menghiraukan mereka, mereka pikir aku seperti anak kecil yang harus terus diawasi dan peringatkan

"Kenapa? Tuan yang melarang kami mengeluarkan nona dari kamar sebelum ia datang.

"Bukankah ini sekarang juga rumahku jadi saya juga punya hak untuk menikmati udara segar di sekitar sini.

"Bilang pada tuanmu saya tidak mungkin kabur sebelum membuat perhitungan dengannya, jadi kamu jangan hiraukan aku, biarkan aku keluar untuk sekedar menikmati udara segar" Amera nampak kesal dan berjalan meninggal kan mereka berdua. 

Mereka saling berpandangan dan kembali mengekor di belakang ku. 

"Kebun strawberry ini cukup luas, siapa yang menanam nya?

"Tuan nona," jawab mereka serentak.

"Baiklah temani aku untuk memetiknya, perintah ku pada mereka.

"Tapi nona tuan tidak suka kalau ada orang yang berusaha memetik atau merusak tanaman nya."ucap mereka lagi.

"Oh keterlaluan! apa-apaan ini semua diatur olehnya apa hidup seperti ini tidak merepotkan untuk nya, kupikir hidup nya hanya mengurus perusahaan. Dengan semua pelayan disini ini sangat menyulitkan bagiku, kemana aku melangkah mereka terus mengekor di belakangku mereka hanya pelayan.

"Maaf nona ini sesuai perintah tuan Kenan, kami hanya bisa menuruti perintah nya saja tidak dengan orang lain ucap mereka tegas. 

"Oh Tuhan, apa mereka juga seorang bodyguard melawan pun pasti aku tidak akan mampu. Apa tidak ada orang lain yang baik di sekitar sini andai aku harus setiap hari dikurung di tempat ini pasti semua akan berakhir.

Aku akan tetap memetik stroberi itu tanpa ia setuju atau pun tidak dengan gerakan cepat amera berhasil merusak dua pot tanaman stroberi dan membuat dua orang pelayan disitu kewalahan membereskannya. 

Senyum kemenangan hadir diwajah Amera dengan lincah Amera berlari menuju pintu gerbang utama hingga terjadi aksi saling kejar-kejaran diantara mereka, namun kekuatan amera tak seberapa tak sebanding dengan mereka yang sudah terlatih sejak lama hanya dengan hitungan menit akhirnya amera berhasil ditangkap dan tak bertahan lama karena dua orang pria berbadan tegap berhasil menahan nya. 

"Lepaskan aku," Teriak Amera meronta-ronta. 

"Aku ini tuan kalian kenapa kalian lakukan ini padaku? Teriak Amera yang masih tidak terima dengan perlakuan mereka. 

Amera kembali kekamar nya, karena ulahnya barusan ia harus menanggung akibatnya kedua bodyguard suruhan kenandra berhasil mengamankan Amera. 

Hidup terkurung seperti dipenjara bukanlah keinginan nya, jiwanya yang selalu ingin bebas dan penuh ambisi kini harus dikalahkan oleh seorang yang berstatus suami. Sebelumnya ia tidak menyangka bahwa istana yang ia kunjungi menjadi malapetaka dalam hidupnya. 

Sedangkan keinginan kedua orang tuanya untuk cepat memperoleh seorang cucu membuatnya harus berfikir dua kali untuk mengenyam suatu kebebasan pastinya tidaklah mudah. Kini amera hanya bisa menangis pasrah mungkin sikapnya tadi terlalu kekanakan tapi apa salahnya kalau ia ingin berusaha kabur dari sangkar emas ini. 

Di sudut lain seorang pria nampak tersenyum puas menyaksikan adegan secara live yang terpantau dikamera CCTV-nya, 

"Tak semudah itu kamu bisa lepas dari genggaman ku. Dan setelah itu mematikan layar ponselnya setelah seseorang tiba-tiba masuk kedalam ruangan kantor nya. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status