Share

Put me in jail

"Bila ada kehidupan berikutnya, aku tak ingin dilahirkan kembali." Shiya menatap ke sembarang arah.

"Kenapa kau bicara begitu?" Baro memutar kepalanya dan menatapnya dengan seksama.

"Karena hidup adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Terlebih kau juga meninggalkanku." kini keduanya saling beradu pandang. Mereka seperti berada di suatu tempat yang tenang dimalam hari. Tapi, seperti biasa Baro lagi-lagi menghilang begitu saja.

Mimpi itu kembali membuat Shiya mengerjapkan matanya, nafasnya terengah-engah. Peluhnya pun bercucuran membasahi wajahnya. Ia melihat kearah jam yang tergantung didinding dan masih menunjukkan pukul 12 tengah malam.

Shiya pun akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamarnya dengan langkah pelan agar Bi Asih dan Lucy tidak terbangun. Pelan ia membuka pintu kulkas dan mengambil beberapa kaleng minuman beralkohol.

Kini Shiya sudah duduk diruang tengah sambil menyalakan televisinya. Ia menikmati minuman itu kalen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status