Share

Dia adalah

Indra tak tinggal diam dan segera berlari keluar setelah mengambil dompetnya yang tergeletak di antara mayat para berandal. Setelah mencapai gerbang kayu untuk keluar dari lahan tersebut, bangunan beserta gudang itu benar-benar meledak. Dan tentu saja apa yang dikatakan oleh lelaki berpupil kuning itu benar.

Karena tekanan dari udara dari bom yang meledak cukup kencang, Indra terdorong hingga terempas di sebuah pohon kelapa. Untungnya, secepat kilat lelaki ini bertumpu menggunakan kedua tangan.

“Sial! Jadi sakit gini!” keluh Indra setelah menggelepar di tanah kering berdebu. Dia berusaha bangkit, tetapi dirasakan bahwa pinggangnya terasa encok.

“Sial banget. Aku nggak bisa mendarat dengan benar.”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status