123. VIDEO SYUR TASYA DAN RAMA (Bagian B)"Jika kalian mengira aku diam selama ini karena aku takut, kalian salah! Aku diam karena aku merasa waras! Aku diam karena aku ingin sehat! Aku tidak mau sakit jiwa seperti kalian!" Sayaka melanjutkan. "Jadi silahkan pergi dari sini sebelum kesabaranku yang seluas lautan habis!" katanya dengan lantang.Namun tidak disangka-sangka, respon yang Tasya berikan adalah kekehan nakal. Dia menatap Sayaka dengan pandangan meremehkan dan juga mengejek, terlihat sekali kalau dia tidak peduli dengan apa yang baru saja Sayaka katakan. Tasya tertawa dan menatap Maura yang berada di sampingnya, sehingga kedua orang wanita itu tertawa bersamaan. Maura tahu apa yang Tasya tertawakan, dan dia juga ikut geli karenanya. Sayaka berbohong terlalu banyak, bagaimana bisa dia mengatakan kalau mempunyai video Tasya dan juga Om Rama? Sedangkan dia saja tidak ada memergoki mereka secara langsung, dan hanya tahu dari mulut Tasya. Wanita yang baru saja ditinggalkan oleh
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU124. TASYA MELAWAN (Kemarahan Maura!) (Bagian A)~Aksara Ocean~“Dari mana saja kalian?” Farhan menghidupkan lampu ruang tengah saat mendengar pintu depan dibuka dari luar.Lelaki tampan itu bisa melihat calon istrinya dan juga adiknya masuk ke dalam rumah dengan cara berjingkat-jingkat, keduanya langsung terperanjat saat mendengar bentakan yang Farhan lontarkan.Lelaki tampan itu menahan geram yang sangat besar, emosinya berkobar-kobar dan siap melalap dua orang wanita yang dicintainya itu di dalam kubangan amarah. Jam setengah satu malam, dan kedua wanita itu bar pulang. Bayangkan bagaimana paniknya Arni tadi, anak perempuan dan juga calon menantu kesayangannya pergi entah kemana dan tidak bisa dihubungi.Bukannya Farhan tidak, mencoba untuk mencari mereka, tapi Farhan memang tidak mempunyai gambaran mereka ada di mana tadi. Bakan ponsel Tasya dan juga Maura ikut mati, dan tidak bisa di hubungi.Berjam-jam Farhan dan juga
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU124. TASYA MELAWAN (Kemarahan Maura!) (Bagian A)~Aksara Ocean~“Dari mana saja kalian?” Farhan menghidupkan lampu ruang tengah saat mendengar pintu depan dibuka dari luar.Lelaki tampan itu bisa melihat calon istrinya dan juga adiknya masuk ke dalam rumah dengan cara berjingkat-jingkat, keduanya langsung terperanjat saat mendengar bentakan yang Farhan lontarkan.Lelaki tampan itu menahan geram yang sangat besar, emosinya berkobar-kobar dan siap melalap dua orang wanita yang dicintainya itu di dalam kubangan amarah. Jam setengah satu malam, dan kedua wanita itu bar pulang. Bayangkan bagaimana paniknya Arni tadi, anak perempuan dan juga calon menantu kesayangannya pergi entah kemana dan tidak bisa dihubungi.Bukannya Farhan tidak, mencoba untuk mencari mereka, tapi Farhan memang tidak mempunyai gambaran mereka ada di mana tadi. Bakan ponsel Tasya dan juga Maura ikut mati, dan tidak bisa di hubungi.Berjam-jam Farhan dan juga
125. TASYA MELAWAN (Kemarahan Maura!) (Bagian B)Saat mendengar ucapan Maura, Farhan langsung berbalik dan menatap calon istrinya itu dengan pandangan tajam dan juga mematikan. Dia tidak menyangka kalau Mara bisa mengatakan hal itu, bukankah itu artinya Maura hitung-hitungan dan mengatakan kalau Farhan tidak mempunyai rumah hingga berakhir dengan menumpang di sini?“Kamu ngatain aku numpang? Iya? Begitu?” tanya Farhan sambil menaikkan sebelah alisnya. “Aku nggak ngomong begitu!” elak Maura dengan cepat, dia berkilah dan menatap ke arah lain dengan malas. “Lagian kamu juga jangan yang aneh-aneh, Mas. Kalau pintu ini rusak, aku yang bakal keluar uang buat benerinnya!” Maura berujar ketus.“Loh, ini apa? Kata-kata kamu ini berarti kamu nggak ikhlas aku tinggal di sini!” sahut Farhan menghakimi.“Aku nggak ada bilang begitu!” pekik Maura meradang. “Kok jadi merembet ke mana-mana sih, Mas? Aku cuma nggak mau kamu ngerusak pintu ini, udah! Itu aja!” kata Maura lagi.Farhan tidak menyahut d
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU126. POV SAYAKA (Gertakan untuk Mira!) (Bagian A)~Aksara Ocean~POV SAYAKA“Kamu beneran nggak kenapa-kenapa, Dek?” Lagi-lagi pertanyaan itu aku dengar dari belah bibir Mas Putra, sepupuku itu menatapku dengan pandangan khawatir bercampur gemas dan juga emosi yang terlihat sangat berusaha ditahannya.Aku cukup kaget tadi karena Bi Surti mengatakan kalau Mas Putra ada di bawah dan ingin bertemu denganku, aku langsung melihat kedinding dan langsung menemukan kalau benda bundar yang tertempel di sana menunjukkan pukul sepuluh pagi.Apa dia tidak kerja? Batinku bertanya-tanya, namun aku tetap turun ke bawah dan menemui Mas Putra. Dan disinilah aku sekarang, duduk di hadapannya dengan bosan karena dia terus saja mengulang-ulang pertanyaan yang sama semenjak tiga puluh menit yang lalu.“Aku baik-baik aja, Mas,” kataku sambil tersenyum, walau di dalam hati sana sudah sangat bosan tapi aku juga tidak mau membuat dia kecewa dengan
127. POV SAYAKA (Gertakan untuk Mira!) (Bagian B)“Ya karena Mas mau belikan hadiah untuk Arca, dan Mas butuh bantuan kamu buat milih benda yang dia suka!” kata Mas Putra gemas.“Ya Allah! Hahahahaha ….” Aku tertawa hingga menunduk, malu sekali rasanya karena sudah mempunyai pikiran yang tidak-tidak pada Mas Putra.Apalagi aku tadi menuduhnya sebagai lelaki yang pelit dan juga mencercanya dengan kejam. Aku semakin menguatkan suara tawaku saat melihat wajah Mas Putra yang terlihat merana dan juga tertekan.“Maaf ya, Mas. Maaf banget ….” Kataku sambil mengatupkan kedua tanganku dan kali ini aku yang menatapnya dengan pandangan memelas. “Aku kira ….”“Kamu ngira apa?” Mas Putra menyela ucapanku dengan cepat. “Kamu kok, jahat banget sih, Dek? Mas nggak nyangka loh, kamu kok bisa-bisanya punya pikiran kalau Mas ini pelit dan takut bayarin belanjaan Arca?” tanyanya dengan nada sendu yang dibuat-buat hingga gelak tawaku kembali terdengar dengan sangat nyaring.“Hahahaha, maaf Mas!” kataku la
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU128. MAMA ARGA (Bagian A)~Aksara Ocean~“Lama amat, sih?” ujar Mas Putra sambil cemberut.Aku hanya tertawa dan mengedipkan mataku padanya, dan dia langsung mencebikkan bibirnya dengan sinis. Hanya lima belas menit, dan dia sudah mengatakan lama. Hmm, laki-laki memang tidak punya stok sabar yang melimpah.Aku melirik sekilas pada makanan yang sudah terhidang di meja, dan Alhamdulillah, masih aman. Makanan milikku tidak berkurang satu potong pun, ternyata Mas Putra menepati janjinya untuk tidak menyentuh makanan yang aku pesan.Makanya aku memberikan senyuman manis untuknya dan mengacungkan kedua jempolku, mengapresiasi dirinya yang sudah bisa menjaga tangan dan mulutnya agar tidak mencomot makananku.“Maaf ya, Mas. Di toilet tadi ngantri,” kataku memberikan penjelasan. “Ngantri, ngantri, ngantri apa? Emangnya di toilet jualan minyak goreng?” tanyanya sewot.Aku langsung tergelak, akan sangat lucu jika ada penjualan minyak
129. MAMA ARGA (Bagian B)“Baik, Tan. Kami pasti akan menyempatkan waktu untuk berkunjung,” kata Mas Putra sambil menyunggingkan senyum minta maaf.“Baiklah, emmmmm … siapa namanya? Tante pulang dulu, ya! Mampirlah sesekali bersama Putra dan Bobby,” katanya padaku, dia mengulurkan tangannya dan aku segera menjabat telapak tangan halus itu.“Sayaka, nama saya Sayaka, Tante. Dan saya akan usahakan untuk mampir sesekali,” kataku sopan.Dan entah kenapa, setelah mendengar namaku, wanita itu langsung menoleh ke arah Mas Putra dengan pandangan bertanya. Matanya melotot kaget, dan setelahnya dia melepaskan tanganku dan sepenuhnya menatap Mas Putra dengan pandangan yang tidak bisa aku artikan.“Sayaka?” tanyanya memastikan.“Iya, Tan. Sayaka!” sahut Mas Putra dengan mantap.“Sayaka yang itu?” tanyanya ambigu.Aku semakin mengerutkan keningku dengan dalam, pembicaraan Mas Putra dan juga wanita ini sama sekali tidak bisa aku cerna. Kenapa namaku seolah menjadi sangat menarik? Ada apa, sih?“Iya