Share

APA SEBENARNYA MAUMU?

Kau terlalu suka bermain peran

Hari ini kau buat hatiku melambung tinggi

Membuat aku kian berharap dalam angan

Akan tetapi, aku sadar bahwa semua hanya ilusi

***

Keheningan tercipta sejak beberapa jenak yang lalu. Telah lebih dari sepuluh menit kami di mobil ini, tapi Bang Habib belum meninggalkan pelataran cafe. Entah apa yang dia inginkan, bertanya pun rasanya lidahku kelu.

Aku hanya dapat menunggu sambil meliriknya lewat ekor mata. Napas laki-laki yang tengah mencengkram kemudi itu tidak lagi memburu seperti tadi, tapi belum bisa dikatakan stabil. Masih ada sedikit riak yang menandakan bahwa dia berusaha melerai emosi.

Andai dia bersikap seperti ini karena cemburu, pasti aku akan senang hati untuk memancing kecemburuannya setiap hari. Sampai akhirnya dia mengakui perasaanya padaku.

"Ah, Rara. Kamu terlalu jauh berpikir." Aku merutuki diri di dalam hati. Dasar bodoh!

Setelah sekian menit menunggu, akhirnya kuda besi yang ditunggangi Bang habib meninggalkan pelataran. Namun, kali in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status