Share

Bab 42

ISTRI KEDUA AYAHKU 42

"El… El… bangun…"

Seseorang menepuk-nepuk pipiku dengan lembut. Aku mengerjap, sesaat merasa kehilangan orientasi. Denyutan yang terasa dari lukaku, melemparkanku ke dunia nyata. Aku masih duduk di dalam mobil, di samping Ricky yang memegang kemudi. Dialah yang tadi menepuk nepuk pipiku. Di luar, langit mulai gelap. Yang pertama tama kuingat adalah bahwa aku belum shalat maghrib. Lalu bersyukur karena aku sedang berhalangan.

"Kau tidur nyenyak sekali. Kita sudah sampai." Ujar Ricky. Dia meneliti wajahku.

"Are you okay?"

Aku mengangguk. Rasa kantukku sudah lumayan berkurang. Perutku tak lagi mual setelah memakan beberapa potong kue di cafe tadi. Kini, aku menatap bangunan rumah di depanku. Rumah kecil dengan dinding geribik dan atap seng. Sebuah lampu bohlam kecil kemerahan menyala di teratak rumah. Aku menegakkan tubuh, merasa de javu. Jadi, apakah aku baru saja bermimpi?

Mimpi yang terasa sangat nyata. Bedanya, rumah ini tidak berada di pinggir hutan. Tapi di se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status