Share

Sembuh

"Kenapa bukan kalian saja yang nikah, Lin? Kalian cocok loh. Kalian juga bukan saudara kandung. Serasi banget jadi partner kerja juga teman dalam kartu keluarga," kekehku, menyerang balik gadis itu.

Wajahnya bersemu malu, sepertinya memang suka dengan sang dokter, tapi belum bersambut saja. Atau si dokter gak tahu kalau ada wanita cantik yang mengangumi dirinya.

"Kakak bisa saja. Saya bukan selera dokter Endru," balas Lina, masih senyam-senyum.

"Hmm, belum nyadar mungkin kalau bidadarinya sudah ada di dekatnya. Kamu usaha dong, katakan perasaanmu padanya. Kalau diam-diam saja, mana dia tahu. Jangan-jangan kalian saling mencintai dalam diam," godaku.

"Malu lah, Kak. Masa perempuan nyatakan perasaan duluan," balasnya.

"Bunda Siti Khadijah saja meminta pelayannya untuk melamar Rosululloh jadi suaminya. Itu bukan suatu hal yang berdosa, Dek," balasku.

Lina tersenyum, memilin-milin ujung jilbabnya yang sekarang memakai gamis. Ia lalu pamit mau ke belakang.

Aku menggeleng-mengelengkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status