Pov Faisal (2)
"Selamat atas pernikahan mba dan suami, Mudah-mudahan langgeng terus sampai maut memisahkan semoga cepet dikasih momongan," ucap Rosa terhadap istriku-Dira. Sesaat kemudian, Rosa malah melirikku tersenyum sambil mengedipkan sebelah mata kearah ku."Iya Rosa ... Terima kasih ya, sudah datang ke pernikahan, Mbak," ucap Dira istriku tersenyum menatap Rosa.Entah kenapa, aku bertemu kembali dengan Rosa seakan terngiang-ngutang memory sewaktu aku masih menjadi kekasihnya.Rosa adalah cinta pertamaku, aku berpacaran dengan Rosa sesaat dia masih menginjak sekolah menengah atas. Waktu itu Rosa masih kelas sebelas, aku dulu sangat mencintai nya dan sangat menyayanginya. Akan tetapi, setelah hampir dua tahun hubunganku dengan Rosa. Aku memergoki nya berselingkuh dengan pria lain. Aku sangat marah dan kecewa, perempuan yang aku sayangi malah tega menghianati.Sejujur nya, aku masih ada rasa sayang pada Rosa. Tapi, sekarang aku sudah menikah dengan Dira. Dan aku juga baru tahu, kalau Rosa ternyata adik nya Dira..Aku masih menatap wajah cantiknya, mataku sama sekali tak berkedip menatap Rosa yang semakin cantik."Mas ... Kenapa mas ngeliatin Rosa seperti itu?" Tanya Dira mengagetkan aku, aku sampai malu karena perbuatan aku yang bisa mencurigakan Dira. Aku menatap Rosa kembali, ia tersenyum menatap kepolosanku."Iya, sayang ... Aku tidak ngeliatin kok!" Jawabku membuang muka dan aku kembali duduk. Dira menatap heran padaku. Aku tidak mau Dira tahu kalau Rosa ini adalah mantan kekasih ku, kalau Dira tahu ini bisa jadi bumerang dalam hidupku. "Oh iya, Ros. Kamu datang kesini dengan siapa?" tanya Dira menatap lekat wajah Rosa. "Aku kesini datang sendiri saja Mbak, tidak punya pasangan. Oh iya, Kalau gitu aku kesana dulu ya, Mbak" jawab Rosa pamit sambil menunjuk"Iya Rosa, silahkan," jawab istriku sambil tersenyumRosa berlalu pergi dari hadapanku, hatiku kembali berdebar bertemu Rosa. Apa aku mulai jatuh cinta padanya lagi? Tapi, kalau benar. Bagaimana nasib istriku, aku tidak mau membuatnya terluka dan kecewa. Kami baru saja melangsungkan pernikahan.Setelah selesai acara resepsi, sekarang aku sudah berada di kamar pengantin bersama Dira. Dan aku juga sudah mandi begitu juga dengan Dira. Aku menatap jam di depan, ternyata sekarang sudah pukul 20:00 Dira sedang menatap cermin, entah sedang apa? Aku sama sekali tidak tahu."Sayang kamu dari tadi menatap cermin terus. Sini dong, sekarangkan malam pertama kita," ujarku mengajak Dira"Iya Mas!!" Jawab Dira menghampiri ku, ia menatap kearahku. Dira memang sangat cantik sekali. Tanpa berpikir panjang, aku segera mendekap Dira dan kami langsung beradu kasih di atas ranjang pengantin. Kami begitu menikmatinya.πππSatu bulan sudah aku menikah dengan istriku Dira, kami memutuskan untuk pergi honeymoon ke Bali. Dan sekarang, kami tengah berada di perjalanan mengunakan pesawat terbang. Sudah selama tiga kami di pesawat, akhirnya kami bisa sampai di Bandara Bali. Sekarang kami berniat akan mencari penginapan, aku mencari keseluruh jalanan. Tepat sekali, aku menemukan Hotel, kami senang, segera masuk ke dalam hotel dan bertanya pada resepsionis sambil membayarnya, ia langsung memberikan aku sebuah kartu penginapan.Aku berjalan menuju arah kamar yang sudah aku pesan, nampaklah sebuah kamar yang tak jauh, aku segera menempelkan kartu ke arah tombol bawah knop, terdengar suara bunyi dan pintu pun akhirnya terbuka dengan sendirinya. Aku lekas masuk dan menatap keseluruh ruangan, kamar ini sangat indah dan desain nya juga bagus elegan, aku dan istriku begitu menyukainya.Tanpa berleha-leha, aku segera tertidur di atas kasur yang empuk ini bersama Dira istri ku, kami sudah sangat lelah sekali. Pukul 15:45 Dira membangunkan aku, aku membuka mata dengan sedikit di paksakan, aku masih sangat mengantuk sekali."Mas bangun ... Kita ke pantai yuk? Mumpung sekarang sudah sore aku mau nikmatin keindahan pantai waktu sore," ucap Dira istriku, ia terus membangunkan aku, aku segera duduk dan menatapnya "Iya sudah, kalau kamu mau ke pantai, ayo!! Tapi aku ganti baju dulu ya," ucapku bergegas bangun mengganti pakaian mamakai pakaian khusus pantai.Setelah itu, aku dan istriku segera keluar dari kamar, kami berjalan meninggalkan hotel penginapan. Aku menatap kesekeliling ternyata di depan ada sebuah pantai, kami segera kami bisa segera sampai.Keindahan pantai Bali sangat lah memposana banyak sekali wisatawan bule yang duduk atau sedang mengobrol dengan lawan bicaranya apalagi pantai nya bagus indah jernih. Pemandangannya pun bagus sangat memanjakan mata cocok untuk berfoto selfi. "Mass, duduk disana yuk," ucap Dira istriku mengajak duduk di tepi pantai. Aku langsung menuruti keinginan istriku dan menganggukan kepala. Aku berjalan ceria menatap keindahan lautan yang indah.Aku terduduk di tepi pantai menikmati keindahan lautan, aku begitu takjub dengan pantai ini. Aku menatap kearah lautan banyak sekali yang berenang. Aku menatap istriku yang juga tengah menatap kearah pantai."Dek, indah banget ya, segar lagi," ucapku memulai pembicaraan pada istriku. Ia langsung menganggukan kepala"Iya Mas. Indah banget, aku baru pertama kali pergi ke pantai Bali ini, biasanya aku kalau ke pantai suka yang dekat-dekat saja," jawab Dira istriku tersenyum padaku."Iya, tak apa, Dek ... Sekali-kali kita liburan ke Bali. Mas juga baru pertama kali ke sini. Mudah-mudahan setelah nanti kita pulang kamu langsung positive hamil ya? Aku pengen cepet-cepet punya anak dari kamu," ucapku penuh keharapan. "Amin Mass ... Mudah-mudahan saja, aku segera di kasih kepercayaan dan kita bisa menjadi seorang orang tua," sahut istriku tersenyum, aku menganggukan kepala, "Mass ... Kita cari makan yuk? Di sekitaran sini saja, perutku sudah mulai lapar ni," "Iya sudah, Dek. Kita cari makan saja sekarang, Mas juga sudah sanang lapar sekali ingin makan.Kami berdua langsung menuju tempat makan yang berada di sekitaran pantai Bali ini. Kami menatap kesekeliling untung saja di depan ada rumah makan, kami segera berjalan dan masuk ke dalam.Karyawan rumah makanami datang dan menyindorkan menu, aku langsung memesan beberapa makanan spesial yang ada di Rumah Makan ini.Karyawan langsung pergi, dan kami duduk sambil menunggu pesanan kami tiba. Setelah 20 menit kemudian, akhirnya makanan tersaji di hadapan kami.Makanan nya sangat menggugah selera nafsu makan. Kami segera menikmati makanan ini, sangat enak sekali rasanya, Membuat aku pengen nambah terus menerus.Setelah menikmati makanan, kami bergegas pergi tak lupa kami membayar makanan yang telah kami nikmati. Aku bergegas meninggalkan rumah makan ini menuju Hotel penginapan. Adzan magrib sudah berkumandang, waktunya kami harus menunaikan ibadah solat magrib.Sekarang kami sudah berada di Hotel dan segera masuk ke kamar, kami segera berwudhu dan setelah itu kami menunaikan ibadah shalat magrib bersama dengan di imami olehku, sementara Dira sebagai makmun. Kami menunaikan shalat dengan khusu' dan hanya melaksankan kewajiban 3 rakaat saja.Setelah selesai melaksanakan shalat magrib, aku dan Dira menatap keindahan langit di lobi hotel, sangat menyejukan dan kami begitu takjub. πππPagi menyapa, aku bangun dari tidur pukul 20:16 WIB. Aku menatap kesekeliling ruangan, istri ku tidak berada di samping tempat tidurku. Apa mungkin Dira mencari udara seger? Mungkin saja!Tiba-tiba, pintu terbuka. Aku menatap kearah pintu, betapa terkejutnya aku yang datang ternyata______Bersambung ....Ayo ... Ada yang tahu tidak, siapa yang datang? Simak terus kelanjutannya yah!! Terima kasih ...πJangan lupa komen, Tap Love dan Klik Berlangganan pada cerita iniπPOV Faisal (3)"Rosa!! Ngapain kamu ada disini? Kenapa kamu tahu aku ada di penginapan ini?" tanya ku kaget melihat kedatangan mantan nya itu."Maaf mas ... Bukannya aku ingin membuatmu terkejut karena kedatanganku yang secara tiba-tiba ini yang langsung masuk kekamar mu tanpa meminta izin terlebih dahulu. Aku mau bilang sama kamu, aku datang kesini mau minta maaf sama kamu Mas. Maafkan atas kesalahanku dulu, aku menyesal dan masih sayang sama kamu. Hiks hiks hiks" Rosa menangis terisak di hadapan aku."Maaf ... Sepertinya kamu tidak seharusnya datang kesini. Saya sudah memaafkan mu dan sekarang kamu keluar dari kamar ini. Saya tidak mau istri saya salah paham melihat kejadian ini," sahutku sembari menyuruh Rosa supaya segera keluar dari kamar ini."Biarkan mass ... Biarkan Mbak Dira tahu" jawab Rosa memeluk kakiku sambil menangis meraung."Biar tahu apa maksudmu? Kita sudah tidak ada apa-apa lagi. Semua nya sudah se
Pov Rosa (1)Aku mengenal Mas Faisal sudah lama dari semenjak aku sekolah. Kita sama-sama pasangan kekasih yang saling mencintai. Tapi, itu hanya sebentar. Aku meninggalkan Mas Faisal dan berpaling kelain hati. Jujur, aku sangat menyesal waktu itu karena sudah meninggalkan Mas Faisal.Hari itu, aku sudah mencari keberadaan Mas Faisal. Tapi tak kutemukan, semenjak aku putus dengannya sampai sekarang aku belum bertemu. Akan tetapi, semenjak ada undangan yang dikasih Mbak Dira, dan aku datang ke acara pernikahan kakakku, tak kusangka aku bertemu kembali dengan Mas Faisal.Tapi, sayangnya ia sudah sah menjadi suami Mba Dira--kakaku. Awalnya aku tidak mengira bahwa Mas Faisal yang akan menikah dengan Mbak Dira bukan Mas Faisal yang ku cari. Tapi, setelah aku menghadiri pernikahan Mbak Dira aku sadar bahwa Mas Faisal yang aku cari ada di sebelah Mbak Dira dan sudah menjadi suami sahnya.Jujur, aku sangat sedih, tapi aku harus b
Part 8POV ROSA 2"Hai Mas? Aku sekarang bekerja di kantor yang sama denganmu. Kamu senangkan aku bisa bekerja bareng kamu, Mas?" ujarku sambil tersenyum genit pada Mas Faisal."Iya, aku senang kamu bekerja disini bareng aku. Tapi, bagaimana kalau nanti Dira tahu yang sebenarnya tentang kita?" ujar Mas Faisal ketakutan, aku hanya tersenyum melihat wajah ekspresi pacarku ini."Tenang Mas, Mbak Dira aku jamin tidak bakalan tahu kalau aku ada apa-apa sama kamu, lebih baik nanti sewaktu istirahat kita makan bareng saja yuk di kantin, aku mau kita mengenang masa-masa indah kita dulu dengan makan romantis, " kataku memeluk lengannya."Iya, siap. Sayang." jawab Mas Faisal sambil hormat. Aku terkekeh.Mas Faisal gampang sekali luluh, sama perempuan tergoda sedikit imannya langsung runtuh. Tapi aku sangat senang melihat kelakuan Mas Faisal yang manja padaku.Setelah berlama-lama bekera akhirnya, jam istirahat
POV ROSA 3"Mas akhirnya kamu datang juga, kamu dari kemaren kemana saja? Aku butuh kamu, kamu malah menghilang selama seminggu ini,'' ucapku mengintograsi dengan nada sangat kesal."Maafkan Mas, Rosa. Bukan bermaksud Mas tidak memberi kabar padamu, mas tidak mau Dira curiga dengan hubungan Kita saja,'' ucap Mas Faisal sambil memegang pergelangan tanganku."Dira lagi, Dira lagi! Mas aku juga sama istri kamu kenapa kamu mentingin Mbak Dira terus. Sedangkan detik-detik aku melahirkan pun kamu tidak menemaniku, kamu tega sekali Mas. Biarin saja Mbak Dira tahu kamu masih cinta sama Mbak Dira, lantas aku apa? cuma pemuas nafsumu saja hah?" ucapku yang frustasi setelah mendengar ucapan Mas Faisal menyebut nama istri pertamanya itu"Sabar, Sayang. Nanti juga ada saatnya aku menceraikan Dira, kamu yang tenang jangan banyak pikiran. Kamu 'kan baru saja melahirkan, jangan setres terus yang terpenting aku ada disini bersamamu. Ya sudah sekarang mas m
Hari ini aku akan siap-siap pergi ke Rumah makanku karena ada pesanan dari Bapak Pratama dan aku sesegera mungkin menuju kesana untuk membantu para karyawanku menyiapkan pesanan yang akan dikirim ke PT Angkasa Group.Tapi Aku tidak melihat Mas Faisal kemana dia pergi tidak bilang sama sekali lagi, yasudahlah gak kenapa-napa aku pergi saja mungkin Mas Faisal pergi bersama gundiknya.Setelah sampai di tempat usahaku, ternyata semuanya sudah siap tinggal memasak. Bahan-bahannya sudah dibeli langsung oleh karyawanku dan kami bersiap-siap untuk segera memasak. Karyawanku yang lain memotong bahan sayuran, sedangkan ada chef handalku ia bagian yang memasak, aku cuma bantu-bantu saja apa kekurangannya.Setelah tiga jam berkutat di dapur, akhirnya selesai juga memasaknya tinggal membungkus dan langsung dikirimkan ke kantor PT Angkasa Group. Sesampainya di depan kantor PT Angkasa Group, aku lantas memberi tahu kepada Satpam jika aku ingin mengantarkan pesanan pada Pak Pratama ke dalam kantor.
menghampiri penjual somay tersebut dan langsung memesannya, setelah menunggu lama akhirnya somay sudah berada di hadapanku dan segera aku menikmatinya dengan sangat lahap.Akhirnya setelah selesai menikmati somay tersebut, aku langsung berlalu meninggalkan penjual dan aku lantas pulang menuju rumah.Di rumah aku melihat motor Mas Faisal, nampaknya suamiku sudah pulang. Entah kemana tadi perginya sampai-sampai mau menjelang waktu magrib pun ia baru pulang pulang ke rumah."Mas sudah pulang, dari mana saja Mas?" tanyaku mengintograsi suamiku, ia terlihat kaget melihat kedatanganku."Oh iya, dek. Mas baru pulang dari rumah teman, maaf pulangnya terlambat. Kamu juga habis dari mana kok baru pulang?" tanya Mas Faisal balik menatapku."Aku habis dari bidan Mas, biasa kontrol kandunganku," ucapku singkat membuang muka"Oyah terus gimana, apa kata bidannya sayang?" ucap suamiku dan aku langsung menjawab
Setelah pukul 02:20 WIB akhirnya aku bisa tertidur pulas dan aku tidur disamping Mas Faisal dengan membelakanginya. Aku terlelap dengan mimpi yang indah.Entah kenapa rasa-rasa kok ada yang maksa aku supaya bangun, ternyata Mas Faisal. Baru saja aku tidur sebentar sudah dibangunkan olehnya."Dek bangun, Mas lagi kepingin. kamu cepetan bangun, ayo!'' ucap Mas Faisal dengan penuh kenafsuan terus membangunkan aku yang sudah terlelap dengan nyengaknya."Aduh Mas males ah nanti saja, aku sudah ngantuk sekali baru saja tidur sudah dibangunkan lagi," jawabku kesal menolaknya. Bukannya aku tidak mau, tapi aku mengingat mas Faisal sudah pernah tidur dengan wanita lain rasanya aku tidak mau lagi, walau pun itu kewajibanku."Ayo lah Dek sekali ini saja, kita sudah lama tidak melakukannya," jawab suamiku memaksaku untuk segera melayani nya. Tapi aku sangat tak sudi melayaninya di ranjang."Tidak mau mas, aku cape malam ini, besok saja ya," ucapku d
"Yasudah Papa yang sabar mungkin ini sudah jalan yang dikehendaki Allah," ucapku menenangkan hati Papaku."Dir kalau boleh Papa minta, Papa ingin rujuk lagi dengan Mamamu, Papa jangan tidak akan mengulangi kesalahan seperti dulu Papa sebenarnya masih sayang sama Mama kamu" ucapan Papa membuat aku terkejut."Ehhmm ... Kalau masalah itu maaf Pah, tanyain langsung saja sama Mama mungkin Mama mau kembali lagi sama Papa?" jawabku ketika itu Papa terdiam menunduk kembali entah apa yang ada dipikiran Papa aku tidak menyangka Papa ingin rujuk kembali dengan Mama setelah Papa sudah tidak mempunyai apa-apa lagi."Oh iya Nak, kata tetangga apakah benar kamu sedang hamil cucu Papa?" ucap Papaku bertanya, aku langsung menganggukkan kepala"Iya Pah benar, aku sedang hamil usia empat bulan dan besok acaranya empat bulananku, Papa datang yaa," jawabku sopan, aku ingin Papa juga melihat acara syukuran besok."Iya Nak, pasti Papa datang. Kalau begitu Papa mau