Share

Menyesal

"Bangun! Ayo bangun."

Suara seseorang menggema di telingaku. Aku terpaksa membuka mata.

Rasa perih dan panas di kaki langsung menyerangku tanpa ampun.

"Bangun!" ucapnya lagi dengan suara lugas.

Sontak aku duduk terkejut, "p-p-polisi?" Mulutku tergagap, ingin lari namun kakiku ternyata sudah ditembak.

"Sudah sehat?"

Aku menggeleng cepat, "ampun Pak, saya masih jadi pasien rumah sakit umum, saya habis operasi pengangkatan bayi." Aku beralasan meski dengan suara yang tercekat di tenggorokan.

"Alasan saja kau, sudah ayo ikut bersama kami ke sel. "

Aku terperangah. Keringat dingin tiba-tiba basah di tubuhku.

Apa ini? Apa ini artinya aku akan benar-benar dipenjara sekarang juga?

"Mohon kooperatif, jangan kabur lagi karena kami sudah melumpuhkan kaki Anda," tegas seorang polisi lagi.

"Enggak Pak, saya mohon jangan tangkap saya, Pak. Say-"

Kedua orang polisi itu tak menghiraukan. Mereka dengan paksa memasangkan borgol di tanganku.

Setelahnya aku digiring masuk ke dalam sel tahanan.

"Pak! Pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status