Share

Berdamai

Pandangan ini tak lepas memandang wajah Zainab yang sedang tertidur dengan pulas. Sekitar pukul satu malam dia baru bisa senyenyak itu setelah Zahira rewel dan tidak lepas dari gendongannya sejak selepas Isya. Berulang kali aku mau mengambil alih Zahira, tapi selalu ditolak.

"Mas sudah capek seharian kerja, biar saja Zahira sama aku."

Selalu itu yang diucapkannya setiap malam.

"Zahira kenapa rewel, Nak? Kasihan Mama, Sayang. Mama kecapekan jagain kamu." Kutimang Zahira dalam gendongan. Hampir saja dia menangis jika aku tidak buru-buru menggendongnya.

Alhamdulillah, Zahira anteng setelah diberikan susu dan terpaksa aku tidur dengan posisi duduk sambil menggendong karena Zahira enggan ditidurkan. Mungkin seperti ini kesusahan Zainab setiap hari.

Aku terbangun saat mendengar kumandang azan. Sepertinya sudah Subuh. Namun, posisi tidurku tidak seperti semalam dan Zahira tidak ada di gendongan. Aku mengedarkan pandangan dalam kamar ini. Lega setelah melihat Zahira tidur dengan Zainab di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status