Share

Langsung Praktik Saja

Ada yang nyeri di ulu hati saat Zainab mengabarkan jika dia dan anak-anak akan pergi bersama Angga. Memang ada Ayah di sana, tapi itu justru membuat hatiku makin tidak keruan. Ya, karena kehadiran Ayah pastinya akan memuluskan rencananya untuk menjodohkan Zainab dengan Angga.

Aku meremas rambut dengan kasar. Frustrasi! Semua seakan-akan mendukung perpisahanku dengan Zainab. Jika ingin menyalahkan, aku-lah yang paling tepat untuk ditunjuk. Semua gara-gara keegoisan Zaidan Alhakim yang dikuasai emosi.

"Mas Zaidan kenapa? Kalau gak fokus ngurus resto, mending pulang dulu."

Suara lembut menyapa saat aku tertunduk sembari kedua tangan memegangi kepala dengan siku bertumpu pada meja.

"Vanya," ucapku pelan seraya mendongak. Kemudian, membenarkan posisis duduk bersandar.

Gadis berambut sebahu itu pun duduk di kursi seberang meja kerjaku. Namun, satu hal yang membuatku kaget. Vanya tiba-tiba memegang tanganku di atas meja. Saat kucoba menarik tangan darinya, gadis itu justru menggenggam er
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status