Share

Malu-malu Buaya!

"Jangan sampai setelah ini lu mikir mau minum racun, biar bisa bunuh diri secara perlahan." Arti berucap sambil menatapku tajam.

Yakali aku mau bunuh diri hanya karena hal ini.

Tentu saja tidak, seorang Damar tidak akan melakukan hal sebodoh itu dan tak akan pernah.

Lagian Nita juga bukan separuh nyawaku. Toh, dari awal aku bilang aku tak pernah mencintainya.

Ya, aku tidak mencintainya, batinku.

Pandanganku lalu beralih menatap pepohonan yang berada di pinggir jalan.

"Dengar nggak lu!" celetuk Aryo.

"Gua nggak akan ngelakuin hal gi*la itu. Paham lu?" ujarku pada Aryo.

"Bagus deh, awas aja ya!" ancamnya lalu fokus dengan jalanan yang sangat sepi ini. Hanya terdengar suara jangkrik yang saling bersahutan.

"Kalo capek bilang aja, biar nanti kita gantian."

Aryo diam tak menjawab, aku memilih untuk melihat pemandangan dari balik kaca mobil, hingga kantuk mulai menyerangku.

****

Entah berapa jam aku tertidur, Aryo sempat berkeluh kesah padaku.

Katanya perjalanan ini terasa sangat lama, s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yanti Isma
lah lor malu malu kadar mar...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status