Share

Hurt

Kiara bangun dari tidurnya. Ia haruslah segera membersihkan diri sesuai dengan perintah Tuan Mudanya yang kejam itu.

Kejam?

Ya, kejam.

Percayalah, ini kali pertama mengecap Tuan Mudanya itu sebagai sosok yang kejam. Kini pun sumpah serapah sudah berkecamuk di dalam benaknya. Hanya saja sulit ia ucapkan karena entah mengapa bibirnya enggan berteman dengannya.

Kiara menatap dirinya di cermin kamar mandi. Ia memandangi sekujur tubuhnya yang menjijikkan itu. Sangat kotor. Penuh dengan noda.

"Apakah kamar mandi tempat yang paling cocok untuk mengekspresikan segala lukaku? Apapun yang terjadi antara diriku dengan Ray, aku hanya bisa menikmati segala lukanya di kamar mandi. Menyumpahinya seenak kepalaku berpikir, lalu menangis setelahnya. Kini bahkan dengan gilanya aku menaruh rasa terhadapnya. Orang yang jelas-jelas menghancurkan hidupku."

Kiara menyisir rambut panjangnya. Begitu sulit, terasa gembel. Sakit seperti dijambak.

"Sakit akibat m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status