Karena merasakan firasat yang buruk, malam harinya Samchong mengumpulkan semua orang yang ada di sekte untuk mempersiapkan apabila adanya serangan dadakan.Setelah selesai menunjuk dan membahas strategi yang direncanakan, malam itu juga mereka bergegas melakukan tugas masing-masing."Lee, Limdong, dan kau Lingling, Ingat! Kalian tidak boleh jauh-jauh dariku. Jangan membantah! Apakah kalian mengerti?" tanya Samchong pada mereka bertiga."Tapi Guru...," Limdong ingin membantah."Tidak ada tapi!" Perkataan Limdong langsung di potong oleh Samchong."Sudahlah, kita harus menuruti apa yang Guru katakan. Ini juga demi keselamatan kita semua," Lee menepuk bahu Limdong."Lingling, ayo ikut aku sebentar," ujar Samchong."Ke mana Guru?" tanya Lingling."Sudah ikut saja ke ruanganku. Dan kalian berdua jaga di pintu masuk. Mengerti?" tegas Samchong."Mengerti Guru!" Lee dan Limdong langsung menjawab dengan tegas.Setelah sampai di ruangan yang Samchong maksud, Lingling dan Samchong masuk dan Lee se
Pasukan iblis dengan cepat telah berada di dalam hutan yang jaraknya cukup dekat dengan Sekte Liong. Siang harinya mereka telah membangun tempat peristirahatan di sana."Ini sungguh tempat yang baik untuk kita beristirahat. Kakak memang hebat!" Beini memuji kecerdasan kakaknya itu."Semua sudah dalam rencanaku. Nanti, setelah matahari terbenam kita akan langsung melakukan pergerakan. Perintahkan semua pasukanmu untuk bersiap," ujar Beisi."Baik Kak!" Beisi segera mengatur semua pasukannya.***'Aku merasakan adanya kekuatan aura kegelapan pekat yang kuat! Apakah mereka sudah bergerak? Kalau begitu baiklah.'gumam Samchong.Setelah itu ia segera memerintahkan seluruh anggota sektenya agar bersiap siaga. Ia tidak mau mengalami kekalahan apalagi sampai menyerah. Samchong sudah memutuskan akan melawan sampai titik darah penghabisan.Dan saat ini, Lee, Lingling, dan juga Limdong tengah berlatih. Mereka berlatih sambil berdiskusi.Ternyata Limdong mengalami kemajuan. Ia bisa mengendalikan kek
Saat langit mulai gelap, semua pasukan iblis yang dibawa oleh Beisi dan Beini akhirnya bergerak. Mereka akan menyerang Sekte Tiong.Suara gemuruh hentakan kaki terdengar jelas saat posisi pasukan iblis sudah dekat dengan sekte Tiong."Lapor Ketua Sekte! Tim penjaga garis depan melihat ada pergerakan musuh!" Salah satu murid melaporkan kepada Samchong."Ternyata secepat ini pergerakan mereka. Baiklah! Semuanya, bersiap untuk bertempur! Jangan lengah karena musuh kita adalah pasukan iblis! Jangan beri ampun mereka semua!" ucap Samchong."Huryia...!" Semua murid berteriak dan mengangkat senjata masing-masing.Samchong tidak membiarkan ketiga muridnya jauh darinya. Karena sebenarnya Samchong menyiapkan mereka sebagai senjata terakhir dalam pertempuran ini."Serang...!" Beini berteriak memberikan perintah.Duar!Duar!Duar!Pasukan iblis mencoba menerobos gerbang depan sekte Liong.Dan para murid yang berjaga tidak mau kalah. Mereka menembakkan anak panah api dan juga anak panah beracun unt
Perubahan bentuk tubuh pada Beini ternyata mempengaruhi kekuatannya juga. Kekuatannya juga ikut bertambah beberapa kali lipat.Bug! Bug! Bug!Boom!Tubuh Lee terpental dan melayang seperti layangan putus dari talinya."Lee!" Lingling akhirnya ikut menyerang Beini. Lingling menembakkan anak panahnya yang dilapisi energi sihir.Slash!Slash!"Tidak berguna! Cih!" Beini dengan mudahnya menangkis anak panah yang ditembakkan oleh Lingling. Bahkan ada beberapa anak panah yang ditangkap oleh Beini.'Aku tidak akan menyerah. Aku harus mengalihkan perhatiannya agar Lee dapat memulihkan sedikit tenaganya.' gumam Lingling."Percuma, rasakan ini!" Beini membuka mulutnya berniat akan menembakkan bola api hitam dari mulutnya ke arah Lingling.Siuw...!Boom!"Argh...!" Lingling sudah mencoba menahan menggunakan perisai pertahanannya namun tetap saja tak mampu menahan bola api hitam itu.Brak!Tubuh Lingling berhenti setelah terbentur beberapa pohon besar. Dan Lingling pun memuntahkan darah segar dari
Akhirnya semua pasukan iblis itu tiba di depan sekte Tiong.Pertempuran masih berlanjut. Bahkan kali ini keadaannya menjadi lebih intens dari sebelumnya. Beini tidak lagi menahan kekuatan tempur para pasukannya. Kali ini ia akan benar-benar meratakan sekte Tiong dengan tanah."Kepala sekte, ini gawat!" Salah satu murid elite datang kepada Samchong. Ia memberitahukan bahwa banyak murid yang gugur dalam pertarungan ini."Aku tahu. Bertahan lah! Limdong, kau bantu sekarang," ucap Samchong."Baik Guru!" jawab Limdong.Limdong juga tidak menahan kekuatannya. Saat Limdong berhasil membunuh beberapa pasukan iblis, tiba-tiba saja ia merasakan ada serangan diam-diam menghampirinya.Siuw..., boom!Untungnya Limdong masih mampu menangkisnya.'Nampaknya ada yang mengawasi aku dari kejauhan. Aku tidak boleh lengah,' gumam Limdong.Siuw...!Lagi-Lagi ada tembakan bola api hitam melesat ke arah Limdong.Boom!Tapi nampaknya itu hanya sekedar serangan skala kecil saja. Atau bisa dikatakan hanya serang
Samchong sempat mempertimbangkan apakah sebaiknya menolong Limdong? Karena bisa saja perisai itu hancur kemudian Limdong pasti akan tewas. Karena melihat banyaknya iblis yang terus berusaha menyerang Limdong, akhirnya Samchong memutuskan untuk menghentikan kawanan iblis itu."Baiklah, Lingling! Ayo selamatkan Limdong! Ajak murid elite lainnya yang memiliki kekuatan di atas tingkat sepuluh ikut bersamamu," ucap Samchong memerintahkan Lingling.Inilah yang sedari tadi ditunggu oleh Lingling. Walaupun tanpa Lee, Lingling masih percaya diri."Baik Guru! Teman-teman, ayo kita bereskan para iblis sialan itu!" Lingling segera melesat ke arah kerumunan iblis.Slash...!Krak, krak, krak!Ada suara seperti retakan dan diiringi hawa dingin yang menusuk tubuh.Prak...!Dalam sekejap, Lingling berhasil membekukan dan menghancurkan tubuh beberapa pasukan iblis."Semuanya! Jangan takut! Ayo kita serang juga!" teriak Lingling."Ya...! Horiya...!" teriak semua murid sekte serempak.Tring!Bugh!Boom!M
Akhirnya Limdong kembali ke dunia nyata. Saat ia melihat keadaan di sekitarnya, amarah Limdong langsung memuncak."Tidak...! Apa yang terjadi?!" Limdong berteriak sambil memegangi kepalanya. Ia tertunduk dan terus berteriak. Alhasil, Beini pun mendengar teriakan dari Limdong."Ternyata kau keluar juga Bocah! Akan aku habisi kau sekarang juga!" Inilah yang ditunggu oleh Beini.Siuw!Boom!Beini menembakkan bola api hitamnya pada Limdong. Dan Limdong secara reflek menepis bola api hitam itu dengan sebelah tangannya. Terlihat sangat mudah bagi Limdong."Apa kau yang melakukan semua ini?!" tanya Limdong. Tatapannya menjadi sangat tajam. Dan bola mata Limdong kembali berubah menjadi warna merah menyala. Kedua tanduk di kepalanyapun kembali muncul."Hahaha! Akulah yang membunuh dan menghancurkan semuanya!" jawab Beini.Beberapa detik kemudian, nampaknya Beini membuat Limdong semakin marah.Tubuh Limdong kembali berubah. Ada ekor berwarna merah yang kembali muncul pada tubuh Limdong. Perubaha
Boom!Beini dengan percaya dirinya beradu tinju dengan Limdong. Karena tadi sempat beberapa kali berhasil menang saat mereka berdua beradu tinju.Bugh!Tapi yang tak disangka oleh Beini adalah kekuatan Limdong kali ini ada perbedaan."Ternyata begitu caramu memulihkan kekuatan. Bersembunyi di dalam cangkang layaknya kura-kura. Cih!" Beini mengira bahwa tadi saat jiwa Limdong ditarik tiba-tiba oleh Jindong adalah cara Limdong memulihkan kekuatannya. Padahal bukan itu sebenarnya."Jangan banyak bicara. Kerahkan semua kekuatanmu! Kita akhiri ini semua secepatnya! Hiyat...!" Limdong menambah kekuatannya lagi."Baiklah kalau itu keinginanmu. Akan aku kabulkan. Harg...!" Beini juga ikut menambah kekuatannya.Saat mereka berteriak, tubuh mereka melayang naik ke udara jauh lebih tinggi lagi.Kali ini, Tubuh Limdong mengalami perubahan yang berbeda dari sebelumnya. Sebelumnya perubahan pada tubuh Limdong hanya memiliki ekor dan tanduk saja. Namun kali ini tubuh Limdong juga memiliki sepasang sa