Santi dan Nanda terlihat sangat senang setelah Tanya pulang. “Nanda, kamu lihat sendiri, kan? Kali ini kita pasti bisa hancurin si Juanita itu. Memang ya orang jahat pastinya dibenci banyak orang.,” ujar Santi penuh antusias. Mata Santi berbinar ketika melihat tumpukan kosmetik di atas meja. Dia senang sekali akhirnya bisa bergabung dengan Tanya untuk menghancurkan Juanita. Nanda selalu merasa kesal setiap kali Juanita muncul di benaknya. Dia pun mencibir seraya berkata, “Pokoknya aku nggak akan membiarkan dia hidup dengan senang dan damai.”“Untung saja sekarang kita sudah punya rekan satu tim yang cukup kuat,” ujar Santi bahagia. “Si Hendri itu memang benar-benar nggak berguna, ya. Kalau memang mau menolak, ya sudah tolak saja. Lagi pula, orang kayak dia memang sudah seharusnya dibuang,” ujar Nanda sambil mengambil sebuah tas dan berkaca dengan mengenakan tas itu di tubuhnya.Sebelumnya, keluarga Guntur menolak untuk bekerja sama dengan Nanda setelah apa yang terjadi di antara di
Tommy bersandar di sofa kulit yang berada di ruang kerja sambil berbicara melalui telepon dengan Smith. Dia tidak pergi ke kantor hari ini dan memilih untuk bekerja di rumah. “Pak Tommy, Bu Juanita itu benar-benar hebat, ya. Dia punya kemampuan bisnis yang mumpuni. Saya senang sekali mendengar penjualan produk yang terus meningkat. Saya sudah cukup lama tidak segembira ini,” ujar Smith dari balik telepon penuh antusias. “Haha .... Aku senang sekali kalau Pak Smith puas dengan hasil kerja Bu Juanita. Ada yang bilang kalau hanya perempuan yang bisa mengerti kebutuhan perempuan lainnya. Karena alasan inilah, makanya saya menunjuk Bu Juanita untuk memimpin perusahaan ini,” ujar Tommy penuh rasa bangga setelah Smith memuji kemampuan Juanita dalam berbisnis. “Kami bisa mendapatkan banyak keuntungan berkat bantuan Pak Tommy dan Bu Juanita,” tambah Smith lagi. Biaya produksi Beauty Series bisa dibilang cukup rendah, tapi promosinya sangat tepat sasaran. Oleh karena itu, produk ini berhasil
Juanita meminta rekaman kamera CCTV kepada pengawas setelah mengetahui akar kejadian ini. Namun, dia tidak menemukan apa pun yang janggal. Tidak lama kemudian, seseorang dari Kementerian Industri dan Perdagangan datang. Mereka langsung mengatakan kalau produk ini menggunakan bahan beracun setelah melakukan pengujian dan penelitian. Orang-orang yang berada di tempat seketika gempar. Mereka semua buru-buru meminta pengembalian dana atas barang yang sudah mereka beli. Bahkan pihak Kementerian Industri dan Perdagangan meminta untuk melakukan penangkapan terhadap petugas terkait dan penutupan toko. Juanita hanya bisa tertegun tanpa memiliki waktu yang cukup untuk mencerna semua informasi dari permasalahan ini. Di sisi lain, Nanda tidak percaya kalau dirinya bisa melihat Juanita di tempat ini. Semua ini benar-benar sebuah kebetulan. Namun, jika dipikir lagi ... bukankah semua ini memang sesuatu yang ingin Nanda lihat?Nanda sangat senang bisa melihat Juanita merasa dipermalukan di depan
Namun, Tommy tidak ingin menyerah begitu saja. Dia langsung menelepon Jacky dan memintanya untuk menyelidiki masalah ini. Jacky bergegas menghubungi pusat perbelanjaan dan mendapatkan informasi tentang tempat penumpukan sampah pusat perbelanjaan. Kemudian Jacky memerintahkan orang-orang untuk mencari dengan cermat benda yang sebelumnya sudah dijelaskan oleh Tommy kepadanya. Dua jam kemudian, benda misterius itu akhirnya ditemukan. Ternyata benda itu merupakan bahan kimia yang menjadi penyebab masalah kemarin setelah dilakukan penelitian kepada benda itu. Di sisi lain, Nanda membawa orang-orang yang dia sebut sebagai konsumen ke perusahaan Juanita setelah berita buruk itu tersebar ke seluruh kota. “Si kurang ajar ini yang berani menjual barang palsu dan berbahaya kepada orang lain!” seru Nanda lalu diikuti dengan suara orang-orang yang mendukungnya. “Kita harus menuntut hak kita. Keadilan harus ditegakkan!” seru Nanda lagi lalu memimpin sekelompok orang masuk ke dalam perusahaan J
Nanda benar-benar histeris di dalam hatinya ketika melihat kemunculan Tommy. Dia tidak menyangka Tommy akan muncul di depan perusahaan Juanita seperti ini. Kalau begini, apa yang harus dia lakukan?Namun, Nanda berusaha menenangkan dirinya dari kepanikan. Kali ini Nanda sudah melakukan rencananya dengan sangat sempurna. Dia yakin, Tommy tidak akan bisa menemukan petunjuk apa pun dalam rencananya ini. “Suruh Satpam untuk mengusir semua orang ini!” seru Tommy lalu melirik dengan penuh curiga ke arah Nanda. Nanda bisa merasakan tatapan penuh kebencian dari mata Tommy. Oleh karena itu, Nanda tidak berani membalas tatapan laki-laki dingin itu. Para satpam terlihat enggan untuk melakukan perintah Tommy karena mereka takut akan menyakiti orang-orang ini. “Kalian saja yang lakukan,” ujar Tommy memerintahkan para pengawalnya untuk mengambil pekerjaan para satpam. Pengawal Tommy bukanlah orang yang mudah diajak bicara seperti para satpam. Mereka langsung saja melangkah maju dan menendang sa
Rasanya tidak mungkin Juanita tidak marah setelah insiden yang terjadi kepada perusahaannya. Karena dampaknya benar-benar besar terhadap perusahaannya. Namun, Juanita juga tidak tahu kenapa polisi ini ingin berbicara dengannya dan Tommy. “Bu Juanita, apa Ibu bisa melepaskan Bu Nanda kali ini? Bagaimanapun juga, Bu Nanda kan saudara Ibu. Kami akan memberikan hukuman ringan dengan kompensasi yang lebih berat. Jadi, bagaimana menurut Bu Juanita?”Juanita langsung mengerutkan keningnya lalu berkata dengan nada kesal, “Saya tidak setuju. Dia harus menerima hukuman yang setimpal atas semua kejahatannya.”Laki-laki itu hanya bisa menghela napas lalu pergi meninggalkan Juanita setelah mendengar jawaban perempuan itu. Setelah selesai makan malam, Juanita memutuskan untuk mandi dengan tenang sejenak. Dia hendak pergi ke lantai atas untuk mengambil alat pengering rambut setelah selesai mandi ketika tiba-tiba polisi menghubungi ponselnya. Juanita langsung mengerutkan keningnya ketika menerima
“Aku sih nggak apa-apa kalau hal-hal kayak gini terjadi lagi di perusahaan kita. Itu artinya bisnis perusahaan kita akan terjaga ke depannya. Masa depan kita di perusahaan ini pastinya juga akan lebih sejahtera. Mungkin cukup melelahkan, tapi gaji kita kan juga bisa naik seiring dengan kesuksesan perusahaan kita.”“Kalau aku mungkin nggak akan kuat kalau peristiwa kayak gini akan sering terjadi. Mungkin kamu bisa berkontribusi lebih banyak lagi kalau ginjalmu itu kuat menahannya.”Ada dua orang yang tiba-tiba bertengkar di dalam rapat. Para rekannya termasuk Juanita tidak bisa menahan tawa mereka melihat pertengkaran konyol di antara kedua orang itu. Senyuman di wajah Juanita juga terlihat semakin lebar karena peristiwa menyenangkan ini. Namun, Juanita tetap belum bisa melupakan insiden saat itu yang dia kira akan memberikan kerugian yang sangat besar bagi perusahaannya. Ternyata yang terjadi justru sebaliknya. Ada keuntungan yang sangat besar di balik insiden itu. Juanita bekerja s
“Iya, sayang,” ujar Juanita setelah melihat Jingga yang terlihat tidak sabar. Kuenya sangat besar yang terdiri dari 3 lapis. Semua petinggi perusahaan yang ada di kantin saat ini pastinya juga dapat bagian dari kue ini. Namun, bagian kue yang paling besar tentu saja menjadi milik Lingga si bocah kecil.Dua orang petinggi perusahaan yang biasanya paling banyak bicara tiba-tiba menghampiri Juanita ketika orang-orang sedang asyik menikmati kue ulang tahunnya.Mereka pun berkata, “Juanita, apa yang kami katakan sekarang jangan kamu anggap sebagai hal pribadi, ya. Kami sudah memberikanmu waktu libur siang ini agar kamu bisa pergi keluar dan beristirahat bersama keluargamu. Lagi pula, kamu sudah bekerja sangat keras akhir-akhir ini dan kami bisa lihat kalau kamu kelelahan. Jadi, keluarlah dan nikmati waktu istirahatmu. Aku harap kamu nggak menolak tawaran kami ini. Jika tidak, kamu akan lihat sendiri apa yang akan kami lakukan nanti.”Semua orang yang mengetahui hal ini pastinya akan merasa