Share

92. Ceritakan Padaku!

"Ya"

Zayyad perlahan bangun dari atas tubuhnya, dan duduk bersandar di sofa. Wajahnya terlihat murung. Atmosfer sekitar pun seketika berubah menjadi hening. Alina ingin menanyakan sesuatu tapi tertahan, ketika ia melihat tangan Zayyad mengambil kakinya. 

"Aku hampir saja lupa, perban mu sudah bisa dibuka" Zayyad membuka kain kasa yang membalut telapak kaki Alina, melihat lukanya yang sudah mengering.

Alina sebenarnya masih sangat penasaran dengan kisah masa lalu Zayyad, tapi menilai dari sikapnya yang langsung saja mengalihkan keadaan. Alina tau kalau Zayyad sepertinya menolak membahas hal itu. Ia juga punya luka yang tak jauh berbeda, tidak senang jika ada seseorang yang mengungkit atau mempertanyakannya. Karena itu dapat mengoyak nya lagi dan akan sangat sulit untuk dipulihkan.

Bahkan bekasnya saja belum hilang, masih berpikir untuk menggoresnya lagi?

"Aku ambil salepnya dulu"

"Em"

Zayyad pergi ke lantai dua dan tak bera

Happy_autunm

Setelah mendengar pendapat Alina dan Maya, kalian akan lebih mendukung pendapat siapa? Tidak ada yang salah dengan pendapat Alina. Terkadang terlalu larut dalam dunia fiksi atau roman, kerapkali membuat kehidupan kita tidak selaras antara fantasi dan realita. Tapi apa yang dikatakan Maya, juga cukup masuk akal. Tentunya setiap penulis menghadirkan nilai-nilai moral dan kehidupan yang terselip dalam bait-bait karangannya. Walau mungkin agak sedikit berlebihan dan kadang pun tidak realistis, tapi sebenarnya ini adalah kolaborasi yang fantastis! Dimana menggabungkan antara dua komponen "hiburan" dan "pesan moral" dalam satu paket. Tidak hanya menghibur, tapi ada sepenggal hikmah yang dapat kita pelajari. Jadilah pembaca bijak, agar dapat menguasai keduanya di setiap bacaan yang kita baca. Salam manis ❤️ _Sifa Azz_

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status