"Anda sudah bisa pulang dari sini tapi ingat, jangan terlalu memaksakan diri lagi ya" pesan Dokter pada Rianti yang sudah bersiap untuk pulang ditemani oleh Ethan disampingnya.
"Iya dokter, terimakasih" jawab Rianti seraya tersenyum dan Dokter itupun mengangguk menanggapi ucapan Rianti.
Ethan mengantar Dokter itu keluar selagi Rianti memasukan beberapa baju yang kemarin ia pakai ke tas nya, Ethan teringat soal perkataan Sunny tentang menanyakan apakah ada pasien bernama Aldo disetiap rumah sakit yang ada disini dan dia pun mencoba menanyakannya pada Dokter dirumah sakit ini.
"Emm... dok? apa disini pernah ada pasien bernama Aldo?" tanya Ethan to the point.
"Aldo? Aldo apa nama panjangnya?"
"Aldo Prayoga Dinata, dok"
 
"Baiklah, kurasa ini tempatnya" ucap Ethan seraya menutup pintu mobilnya."Bagaimana kau yakin?" Tanya Rianti yang merasa ragu karena rumah sakit itu terlihat seperti kastil tua yang berkarat dan tidak ada tulisan nama rumah sakit itu disana."Ya hanya ini bangunan yang mencolok jadi sepertinya ini rumah sakit permata itu" jawab Ethan seraya berjalan menuju gerbang rumah sakit-- bukan, lebih tepatnya kastil tua itu."Permisi, apa ini rumah sakit jiwa permata?" Tanya Ethan pada salah seorang penjaga yang kebetulan berdiri disamping gerbang.Perawakan petugas itu sama seperti petugas satpam lainnya yang berjaga di kota, itu membuat Ethan yakin kalau ini adalah rumah sakit jiwa yang mereka cari."Benar, ada urusan apa anda kemari?" Tanya petugas itu dengan nada tegas membuat Ethan sedikit merinding mendengarnya.
"Apa lehermu masih sakit, kak Ethan?" Tanya Rianti yang sedang menempelkan plastik berisi es batu di leher Ethan yang bercak merahnya sudah tidak terlalu terlihat."Sudah tidak terlalu, makasih Rianti" ucap Ethan seraya mengelus pucuk kepala Rianti."Sepertinya memang sulit untuk menanyakan soal kak Aldo pada ayahnya, terlebih... Sepertinya kak Aldo mengingat sesuatu saat melihat paman itu mengamuk tadi" sahut Khairana seraya melirik kearah Aldo yang diam mematung tak jauh dari tempat Khairana dan yang lain diam.Awalnya, saat Ethan sudah keluar bersama Sunny dan Rianti dari kamar Gilang, mata Aldo terbelalak melihat tingkah ayahnya sendiri.Membuat kepala Aldo tiba-tiba sakit dan dia berteriak membuat Khairana terkejut dan mencoba untuk memanggil Aldo keluar dari sana tapi karena ada perawat itu dia jadi tidak bisa memanggil Aldo walaupun menggunakan telepati tetap saja jika keadaan Aldo sedang seperti itu dia tidak akan bisa mendengar apa-apa.Et
Kita sama sekali gak dapat petunjuk apa-apa saat pergi menemui ayahnya Aldo, bukannya itu percuma saja?" Sahut Rianti yang kesal dengan kejadian kemarin."Begitulah, memang yang lebih baik itu kita sendiri yang mencari tau" jawab Ethan seraya mengurut dahinya sendiri."Kalau begitu kita berpencar lagi? Siapa tau kali ini kita dapat petunjuk" saran Khairana yang mendapat dukungan dari Sunny."Baiklah, kita dapat petunjuk dari rumah sakit yang Rianti tempati saat itu. Jadi kita bisa tau kalau ayahnya Aldo masuk RSJ, tapi mereka tidak menerima pasien dengan nama Aldo" ucap Ethan."Masih ada sisa 5 rumah sakit lagi yang ada di kota ini, iyakan?""Betul, kita coba saja sekarang. Tapi ngomong-ngomong dimana Aldo?" Tanya Ethan yang sadar karena tidak mendengar suara Aldo."Kak Aldo pergi, entah mau kemana... Mungkin sedang ingin sendiri" ucap Khairana yang melihat Aldo pergi bebera
"Bagaimana? Apa kalian dapat petunjuk di rumah sakit sayang?" Tanya Ethan seraya mendekat kearah Sunny dan Khairana yang sudah duduk di bangku taman."Nihil," jawab Sunny seraya menggelengkan kepalanya.Rianti duduk di sebelah Khairana seraya memegang kedua tangan Khairana yang nampak putus asa dengan semua yang mereka lakukan hari ini.Ethan sendiri tidak dapat berkata apa-apa lagi pasalnya ia dan Rianti pun tidak mendapat sedikit info pun tentang Aldo dirumah sakit jaya sakti."Kok bisa-bisanya kita gak dapet info apa-apa soal Aldo disini! Apa dia dikirim ke rumah sakit yang di luar negeri?" Tanya Rianti heran."Bisa jadi," jawab Sunny singkat."Kita masih ada kesempatan, masih ada satu rumah sakit lagi yang perlu kita datangi sekarang" sahut Ethan membuat semu
"Kita masuk?""Ayo!" Aldo dan yang lainnya bergegas masuk ke rumah sakit itu.Mereka sampai di meja resepsionis dan menanyakan apakah ada pasien yang bernama Aldo disini."Permisi, apa ada pasien yang bernama Aldo Prayoga Dinata disini?" Tanya Ethan dengan terburu-buru."Mas dan mbaknya ini siapanya pasien?" Tanya perawat itu dengan nada waspada."Kami teman Aldo, saya teman masa kecilnya" jawab Ethan namun perawat itu terdiam seraya menatap Ethan tajam."Apakah anda yakin kalau saya bisa mempercayai kalian seratus persen?" Tanya perawat itu lagi."Tentu saja!""Kalau begitu, saya perlu bukti yang meyakinkan" ucap perawat itu yang tentunya membuat Rianti kesal.Padahal baru saja Rianti akan berteriak pada perawat itu tapi Sunny menutup mulutnya dan mempercayakan semuanya pada Ethan, dia yaki
Khairana memang sudah tau kalau hal ini akan terjadi, tapi tetap saja perkataan Aldo yang menanyakan siapa dirinya membuat hatinya sangat sakit.Rianti tau kalau Khairana akan merasa sedih ketika ditanyakan hal itu, karna itu Rianti mencoba untuk menghibur Khairana dengan cara memeluknya dari samping."I-itu nanti saja, yang penting sekarang kamu istirahat dulu Aldo. Kemana lagi si kampret Sunny""Ada Sunny juga disini?" Tanya Aldo yang sedikit bersemangat saat mendengar kalau temannya Sunny juga datang berkunjung."Iya tapi dia gak tau kemana" jawab Ethan seraya mengambil ponselnya dan mencoba untuk menghubungi Sunny."Kak Sunny lagi kebawah... Beli makanan, katanya dia lapar jadi kebawah seben
"Oke selamat datang di rumah. Aldo" Ethan membukakan pintu rumah Aldo seraya membawakan tas berisi pakaian Aldo selama dirumah sakit."Jadi ini rumah kak Aldo? besar sekali" gumam Khairana seraya masuk kedalam rumah Aldo disusul oleh Rianti dan Sunny."Rumahnya tak jauh beda denganmu, Ra" bisik Rianti seraya menyenggol lengan kanan Khairana."Tapi sepertinya lebih besar rumah kak Aldo" balas bisik Khairana seraya melihat kesana-kemari.Aldo hanya diam seperti tidak senang karna sudah kembali pulang kerumahnya ini, terlihat sekali dari ekspresinya yang ingin sekali marah namun dia tahan."Yah.. lumayan, selama tidak ada pria itu dihadapanku aku baik-baik saja" ucap Aldo yang langsung dimengerti oleh Ethan tentang apa yang dimaksud oleh Aldo."Aldi tidak pulang kerumah, ya?" tanya Sunny membuat Ethan menatapnya tajam."Apa?" tanya Sunny den
"Aldo?! BBQ nya sudah siap nih ayo turun!" teriak Ethan dari arah bawah tangga untuk memanggil Aldo yang tak kunjung turun.Tanpa menjawab panggilan Ethan, Aldo langsung turun setelah selesai berpakaian dan kemudian mendekati Ethan yang masih menunggunya dibawah."Ayo semuanya sudah menunggumu" ajak Ethan seraya berjalan menuju pintu keluar depan karna mereka mengadakan pesta daging BBQ itu di halaman depan rumah Aldo yang lumayan luas sehingga cocok untuk mengadakan pesta semacam itu.Khairana melihat kedatangan Ethan dan Aldo, ia tersenyum kearah Aldo tapi Aldo malah berlalu begitu saja seakan tidak melihat Khairana disana membuat Khairana merasa heran ada apa dengan Aldo sampai-sampai dia mengacuhkan Khairana."Daging daging daging! gak sabar aku nunggu dagingnya matang!" Suuny terus mengelilingi pembakaran daging itu membuat Rianti yang bertugas untuk membakar daging bersama dengan Khairana pun m