"Kakak tadi bilang nama 'Aldo' kan? apa kakak bisa melihat arwah?" tanya Rianti yang dibalas gelengan oleh Ethan.
"Tidak, hanya saja aku merasa kalau dia hadir disini" ucapnya membuat Rianti dan Khairana saling menatap begitu juga Aldo.
"Kalau kami memberitahumu kalau kak Aldo benar-benar ada disini apa kau akan percaya?" tanya Khairana.
"Tentu, aku sendiri bisa merasakannya, atau mungkin itu hanya perasaanku saja?" jawab Ethan seraya memegangi dagunya sendiri.
Khairana dan Rianti saling menatap dan mengangguk secara bersamaan seperti saling tau apa isi kepala mereka masing-masing dan kemudian menatap Ethan.
"Kak Ethan, apa besok kau sibuk?"
"Yah... sepertinya tidak karna besok aku libur, ada apa? kau mau mengajakku berkencan?" tanya Ethan seraya menaik turunkan alisnya pada Rianti membuat Rianti menatapnya sweatdrop.
"Tidak, besok aku ak
Ting Tong!Bell rumah Ethan berbunyi menandakan ada seseorang diluar rumahnya itu, waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi dan Ethan belum juga bangun dari tidurnya.Suara bell itu terus menerus berbunyi membuat sang empu yang punya rumah pun kesal dan akhirnya bangun untuk membuka pintu rumahnya."Siapa sih pagi-pagi bikin rusuh dirumah orang?!" gumam Ethan kesal dengan rambut yang berantakan dan mata yang masih setengah menutup dia pun membuka pintu rumahnya itu."Pagi Ethan!!" ucap seorang lelaki bule berambut pirang sama dengan Ethan seraya tersenyum lebar tanpa dosa."Harusnya aku tau itu kau, Sunny!"BRAK!!Ethan menutup pintunya dengan keras seakan tidak ingin membiarkan seseorang bernama Sunny itu masuk kedalam rumahnya, tapi Sunny tetap masuk kedalam rumah Ethan karna pintunya tidak ia kunci.Aldo yang tern
"Permisi, mami ana?" sahut Khairana namun tidak ada jawaban dari sang pemilik rumah."Rianti... kau membawaku pada dukun?! kalau kau menyukaiku tinggal bilang saja tidak perlu membawaku ke dukun!" ucap Ethan asal membuat Rianti kesal dan menjitak kepala Ethan agar dia diam."Hmm? kalian lagi? dan... 2 orang baru?" tiba-tiba cenayang Iriana muncul dan mengangetkan mereka terutama Ethan yang sangat ketakutan dengan kemunculan tiba-tiba dari cenayang Iriana."Masuklah" sambung cenayang Iriana dan mereka semua pun masuk kedalam.
"Ah... akhirnya aku jadi menginap dirumah Sunny gara-gara asal bicara dimobil tadi siang" batin Aldo sweatdrop seraya duduk dikasur Sunny."Kau ingin makan malam apa Aldo? aku bisa buatkan telur omelet untukmu atau kau mau makan spagetti? aku kebetulan membeli bumbunya kemarin di supermarket, oh oh atau kita buat sushi? sudah lama aku tidak makan itu" ucap Sunny dengan senangnya sambil menawarkan berbagai menu makan malam pada Aldo."Dia benar-benar menganggapku manusia padahal aku bertemu dengan tubuhku saja belum" batin Aldo yang tersenyum kikuk pada Sunny."A-ha-ha Sunny?""Hmm?" Sunny menatap Aldo dengan senyumnya yang berkilau itu membuat Aldo bingung harus memberi penjelas dari mana.."Kau tau kan aku ini... arwah?" tanya Aldo yang dibalas anggukan oleh Sunny seraya tersenyum."Jadi aku pikir arwah tidak seharusnya makan bukan? tapi aku janji akan
Bulan POVAngin berhembus kencang, ketika ku sedang asik membaca buku di sebuah hutan yang tak jauh dari penginapan keluargaku, ada seseorang yang menyapaku dibawah hembusan angin yang mampu menyibakan rambut panjangku.Lelaki yang terlihat lebih tua dariku namun memiliki wajah yang cantik dibanding tampan menyapaku seraya menjulurkan tangannya padaku, rambut pirangnya terkibas oleh angin seraya tersenyum lembut padaku."Hey, siapa namamu?" tanya anak padaku, kukira awalnya dia akan berbicara bahasa asing padaku ternyata dia fasih berbahasa pribumi juga."Wulan, Amanda Wulandari""Nama yang bagus, aku Raderick Ethan Nugraha. Mau main dengan kami?"'Kami?' berarti masih ada yang lain selain diriniya bukan? disaat itulah aku bertemu dengan anak kembar yang menurutku sangat menggemaskan, aku tidak pernah melihat anak kembar sebelumnya jadi saat
"Are you okey, Sunny?" tanya Ethan saat Sunny sudah tidak muntah-muntah lagi."Ya... i'm okey, don't worry" jawabnya dengan nafas yang terengah-engah.Setelah selesai dari kamar mandi mereka keluar dan kembali ke tempat mereka sebelumnya, Sunny melihat Aldo bengong dengan mata yang melotot seperti orang yang terkejut akan sesuatu."Aldo?" sapa Sunny membuat Aldo tersentak."A-ah iya?! kau baik-baik saja Sunny?" tanya Aldo yang kelihatan khawatir dengan kondisi Sunny."I'm fine Aldo, kau sendiri kenapa? apa yang kau lihat? apa arwah yang memasuki tadi?" tanya Sunny yang seakan tau dari ekspresi kaget Aldo."Itu pasti Bulan, iyakan Aldo?" tanya Ethan.Aldo terdiam dan menunduk lalu berkata 'iya' dengan nada lirihnya, Ethan benar-benar dibuat kaget pasalnya teman masa kecilnya muncul dan memasuki Sunny seraya berkata kalau Aldo jahat padanya
"Besok berangkat kan? Ku bawakan bekal buat dijalan nanti" ucap Ethan yang tengah berbicara dengan seseorang di telpon.'Gak usah, nanti bangunnya telat gak akan ke kasih itu bekal'"Gak akan kok percaya deh, aku pasang banyak alarm buat besok jadi tunggu aku disekolahmu itu ya. Mau ke hutan kan? kalian nginep berapa hari disana?"'Cuma 2 hari aja, lagian ini acara kenaikan kelas 12 kok jadinya gak akan lama'"Oke deh, jangan berangkat sebelum aku kesana ya"'Iya-iya, tapi awas aja kalau telat bangun aku gak akan nunggu kak Ethan, yang ada aku ditinggal rombongan'"Hehe iya gak akan kok, oke bubyee" Ethan memutuskan sambungannya sepihak.Dia berencana akan memberikan bekal untuk Rianti besok agar dia bisa memakan bekal itu saat dimobil dan juga agar dia tidak jajan sembarangan saat bepergian nanti.Ethan berpiki
"Aldi?!" Mata Ethan membulat saat melihat Aldi berdiri tak jauh darinya.Rianti dan Khairana menepuk dahi mereka masing-masing karna tiba-tiba Aldi muncul begitu saja membuat Ethan akhirnya dipertemukan dengan Aldi setelah Rianti dan Khairana berusaha mati-matian agar Ethan tidak pernah bertemu dengan Aldi."Hm? oh... kau rupanya" dengan santainya Aldi mendekat kearah Ethan yang masih terkejut dengan kedatangannya."Jangan dekati dia!" sahut Rianti yang tiba-tiba muncul didepan Aldi untuk menghalangi Aldi mendekati Ethan."Oh ayolah nona, aku hanya akan menyapa teman lamaku saja" ucap Aldi dengan senyum smirknya seraya memegang dagu Rianti."Jangan menyentuhnya" Ethan mencengkram tangan Aldi yang sedang memegang dagu Rianti.Tatapan Ethan sangat tajam membuat Aldi semakin memperlihatkan senyum smirknya yang khas itu dengan gigi taring di sisi kanan giginya me
Semua kegiatan selama seharian penuh mereka jalani dengan lancar dan hari ini adalah hari terakhir mereka bermalam di hutan itu."Baiklah, malam ini adalah malam terakhir kita bermalam dihutan ini dan besok kita akan langsung pulang jadi nikmati suasana malam ini dengan penuh suka cita ya semua!" ucap ketua OSIS dengan menggunakan pengeras suara.Semua murid sangat antusias karna akhirnya acara ini akan segera berakhir dan mereka bisa pulang ke rumah masing-masing begitu juga Khairana dan Rianti."Akhirnya acara menyebalkan ini selesai dan besok kita bisa pulang, aku benci dengan hutan" gumam Rianti membuat Khairana terkekeh dengan tingkah Rianti.Mereka memasak makanan untuk makan malam untungnya kayu bakar yang dikumpulkan kelompok lain masih tersisa hanya saja air yang kelompok Khairana ambil kemarin sudah habis dan mereka di suruh untuk mengambil airnya lagi."Riri diam saja