*****Hari ini rasanya tidak sama dengan hari kemarin, aku baik-baik saja hidupku semuanya baik-baik saja sampai pada akhirnya kisah masa kecilku, kisah cinta yang selalu aku idam-idamkan selama ini, yang selalu aku harapkan, menjelma menjadi kenyataan. Di hadapanku sekarang Askara Putra Sanjaya telah secara Sah baik di agama dan Hukum menjadi suamiku, namun kisah kami tidak berakhir bahagia begitu saja. Hari ini aku menyiapkan perlengkapan pernikahan untuk pernikahan suamiku sendiri, aku tersenyum tipis bingung dengan semua keadaan yang terjadi aku harus menempatkan Posisiku di mana Hatiku perih tapi aku harus bahagia karena melihat orang yang paling aku cintai Bahagia adalah kebahagiaanku juga Berjalan dengan Gontai aku masuk ke makar mempelai wanita. aku Pakaikan sebuah Veil Slayer untuk pengantin kedua untuk suamiku Aku tidak menyangka begitu berhati malaikatnya aku mengantarkan wanita lain untuk suamiku sendiri, padahal menjadi istri dari seorang askara adalah impianku dari kec
Setelah selesai acara akad nikah malamnya beberapa orang datang ya itu adalah teman-teman askara, teman-teman baik askara yang dulu pernah aku lihat bersama dengan askara di universitas. mereka Langsung menyapa askara dan juga Anita aku masih berada di dapur belum mengganti pakaianku sama sekali."Non Ria berdandan lah yang cantik tidak peduli Ibu Anita itu sekarang siapa dan dia harus menunjukkan bahwa Non Ria lah Nyonya ratu di rumah ini Non ria Jangan mau kalah dengan mereka"Susi membisik padaku mengisyaratkan bahwa aku tidak boleh untuk mengalah dengan semua yang terjadi ini. aku menggangguk merasa bahwa benar ini adalah perang jika seandainya sekarang Anita ingin memenangkan perang ini dengan mudah, rasanya itu sangat tidak akan aku terima. Aku akan tunjukkan siapa Riani sebenarnya."baiklah sus kamu Siapkan semua makanan di sana Aku akan mengganti pakaianku dulu"" Iya nanti ya pokoknya Susi dan semuanya di sini mendukung Non Ria, kita harus Perlihatkan kepada perempuan itu da
Aku tidak menyangka, kehadiranku akan membuat kekacauan besar di pernikahan Askara. dari semalam aku tidak keluar kamar, hanya termenung didalam, Askara sudah dua kali mengetuk pintu kamarku, tapi aku malu padanya, aku tidak mau membuka pintu, terlebih ada wanita lain di rumah ini, yang tidak lain adalah maduku."Ria..(Tok tok tok) aku bawakan makanan, ayo bukalah Ria, kumohon ini sudah malam, kau belum makan dari kemarin, Ria please... aku tidak akan berhenti menunggu kamu disini"suara Askara mengagetkanku, untuk apa Askara peduli padaku, bukankah seharusnya dia sedang menikmati pernikahannya, menikmati masa masa indah yang diidamkannya bersama Anita, si wanita yang dia sangat cintai itu.Kubukakan pintu kamarku, Askara sedang berada dipintu, manis sekali dia memegang piring makan sambil tersenyum padaku. ' tahan Ria, tahan, jangan baper please' ucapku dalam hati." Boleh aku masuk?""tidak, kau sudah beristri, tidak boleh masuk kamarku" ucapku ketus."Kau juga Istriku, juteeek" ej
Arimbi my Diary,Tadi siang aku diganggu oleh Jeki dan kawan kawannya, Jeki lagi lagi mengambil uang sakuku dan aku sudah muak, aku injak kaki Jeki, Aku malah dipukul.punggungku memar Arimbi.Tapi seorang pangeran datang, aku tidak tahu namanya, tapi dia menyelamatkanku, dia benar-benar jagoan sekali, dia hajar Jeki dan kawan kawan, semuanya kalah oleh jagoan ini, siapa dia Arimbi?.***Arimbi my Diary,aku bertemu Pangeran Jagoanku lagi dia dari SD International Sanjaya, dan aku tadi siang minta Ayah untuk memindahkanku ke SD IT Sanjaya, Ayah setuju, yeaaayy aku akan ketemu Pangeran Jagoan setiap hari Arimbi.***" Askara"" Iya Ri" " Kau sedang apa di kolam sendirian? Anita mana?" tanyaku saat kulihat askara sedang bengong di kolam." Dia masih tidur, kamu habis olahraga Ria?"" Iya tadi aku berlari keliling komplek, rasanya pegal kalau badanku tidak digerakkan, wait untung kamu disini, sebentar tunggu yah" aku masuk kedalam untuk mengambil air panas dan garam laut yang ku beli onl
***Pesawat First Class, hanya kami berdua di ruangan ini, tempat tidur yang tersedia elegan sekali, ada pula dinning room, dan private area, Aku duduk di Private Area sambil memandang ke jendela melihat pemandangan langit sekitar. Askara sedang ditempat tidur mengistirahatkan kakinya.aku merasa canggung berdua saja dalam ruangan seperti ini bersama Askara, makanya aku memilih untuk duduk terpisah.tiba-tiba Askara mendatangiku." Pemandangannya Indah Ria?" tanya Askara saat aku masih melamun menghadap jendela." Ku kira kau tidur As" kataku padanya." tidak aku hanya mengistirahatkan kakiku sebentar. Kau sudah pernah ke Yogya Ria?"" Kita kartawisata SMA Ke Yogya As" ucapku mengingatkan kalau aku dan dirinya sudah pernah ke Yogya." Aku ingat itu adalah kali pertama kau mau berfoto denganku As, di candi Prambanan, aku meminta tolong temanku memFoto kita." Foto ini maksudmu?" Ucap Askara sambil memperlihatkan ponselnya padaku." darimana kau dapat itu?" Tanyaku heran karena aku tidak
Telpon berdering, itu dari Anita." Halo An," ucapku padanya" Ria, kapan kau san Askara pulang, aku sudah menghubungi Askara tapi dia tidak menjawabku"" Dia sedang Mandi, An"" Kalian sekamar?" Ucap Anita dengan nada ketus." Tidak, aku tidur di ruang tamu, Askara di ranjang"" Ria aku punya berita besar untuk Askara, Aku Hamil, aku sudah tes tiga kali dan hasilnya positif, tapi rahasiakan dulu ya, aku ingin melihat langsung ekspresi Askara saat pulang nanti"Bagaikan tersambar dalam dadaku, aku terkaget mendengar ucapan Anita. Dia Hamil, maka artinya aku harus segera menyiapkan diri untuk berpisah dengan Askara, Aku tidak mungkin menjadi Duri dalam pernikahan mereka, Anita hamil aku bisa bayangkan sebahagia apa Askara, akan seperti apa indahnya rumah tangga mereka, apalagi tanpa aku didaamnya." Ria"Suara Askara membuyarkan lamunanku, aku segera mengusap Air mataku." Hey kau menangis" Ucap Askara saat melihat aku sedang mengusap pipiku yang basah." Tidak As, aku sedang minum T
Perjalanan pulang menjadi perjalanan paling mencekam, Askara dan aku tidak bersama sama sekali, duduk berjauhan dan sama sekali tidak bersapa, ku dengarkan musik di ponselku melalui earphone, sebuah lagu milik Agnes Diantara pilihan, membuat aku menangis lagi dan lagu.'Jadilah aku kamu dan dirinya berada di dalam dusta yang tercipta, mengapakah harus kurasa sepenting itukah egomu'Tiba-tiba Askara menghampiriku, kini tanpa kursi Roda Askara mulai berjalan normal, dokter berpesan untuk selalu berlatih dan menjemur kakinya,Askara merebut satu Earphoneku dan ikut mendengarkan lagu itu dengan memejamkan matanya. Lalu dia meraih ponselku dan memilih sendiri lagu lain.Lirik yang ku dengar adalah.'Mengapa kau pergi? Mengapa kau pergi Di saat aku mulai mencintaimu? Berharap engkau jadi kekasih hatiku Malah kau pergi jauh dari hidupku'Aku tahu Askara sedang mengungkapkan hatinya aku langsung berpaling dan melihat ke jendela. Andai kau tahu Askara Cintaku padamu lebih besar dari yang kau ba
POV ASKARAAku bingung saat Anita menyampaikan kehamilannya, bukankah seharusnya aku bahagia, tapi aku tidak sebahagia itu. AKU Membaca Buku Diary Ria, aku tahu Ria mencintaiku, dia mencintaiku bukan baru baru ini, dari dulu, meskipun aku belum tahu semua isi Diary Ria, tapi diary Ria berisi Picture dengan Foto2ku yang tersimpan denga nama Pangeran A, Ria menuliskan bagaimana hari harinya selalu tentang mencintaiku, Kami pernah salah paham, kecewa padahal kami berdua pernah secinta itu dulu, aku lihat Ria pergi begitu saja dari pandanganku dan meninggalkanku begitu saja, dia pasti tersakiti akan semua ini. Tahukah Ria, aku lebih sakit lagi dengan melihatmu menjauhiku seperti itu. Kau begini disaat aku mulai mencintaimu, setelah kau tahu aku mencintaimu kau menjauhiku, ini tidak adil Ria." Sayang, kau pasti bahagia kan? kau akan jadi Ayah, Ayah Askara" ucap Anita dengan penuh semangat padaku membuat aku hanya tersenyum tipis dan mematung," Ayo sayang masuklah, kau pasti cape, aku akan