Share

Bab 8

Raina buru-buru menegakkan posisi. Betapa wajahnya bertambah panas.

“Ma-maaf, aku bukan sengaja.”

Saking malu, ia sampai tak berani menatap wajah Bayu lagi.

Untungnya Bayu tidak menggodanya, pria itu mengembalikan topik utama mereka.

Dia menerangkan alasan kenapa pria itu di rumah Raina.

“Jadi ... apartemenku terlalu kecil untuk ditinggali berdua. Tidak mungkin kan kamu tidur di sofa setiap hari?”

“Maka, aku memutuskan untuk sementara, kita tinggal di sini saja,” ringkas Bayu.

Entahlah, sebenarnya Raina tetap menolak Bayu pindah yang ke rumahnya, tetapi lidahnya seperti kaku tak dapat bersuara.

Akibat kejadian saat lalu, dia mendadak kikuk.

Alih-alih berdebat dengan Bayu, dia justru ingin cepat-cepat berlalu dari hadapan pria itu.

Sejenak dia memang segera berlalu, menuju ke arah kamarnya tanpa menanggapi ucapan Bayu sama sekali.

Ceklek!

Raina membuka pintu kamarnya.

Ketika akan melangkah masuk dia menyadari sesuatu yang membuat matanya perlahan membulat besar.

Desain kamarnya yang t
Megumi

Halo gaes… apakabar? Semoga kalian sehat2 selalu ya.. oh iya, makasih udah mampir, smoga kalian suka dengan cerita ini. Dan jangan lupa dukung aku dengan vote ya supaya semakin semangat nulis.. follow I* aku juga, @kimz_megumi.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status