Share

Bab 106. Hal Indah

"Untuk apa?" tanya Salma.

"Yaaa untuk apalagi? Capa rindu," ucap Fariz dengan kembali mendaratkan cubitan ke hidung Salma.

"Aww! kumat ya resenya. Tapi kali ini Cama gak akan bales lengan Capa. Karena kalau dibales, Cama bisa-bisa terjatuh." Salma mengusap dagu suaminya.

"Hahaha ... baguslah. Ayolah Sayang, kita ke ranjang," pinta Fariz dengan manja.

"Yee bisa manja juga nih suami tercintaku."

"Tentu, aku berdiri yaa. Aku gendong kamu ke ranjang," ucap Fariz.

"Iya, gendongnya yang bener. Awas dijatuhin!"

Fariz menggendong istrinya ke kasurnya. Setiap sentuhan yang diberikan suaminya, bagi Salma itu adalah kekuatan indah yang teramat dalam antara suami istri. Begitupun dengan Fariz.

Detak jantung yang sering menempel, belaian halus yang terus saja mengiringi di setiap langkah, serta tatapan yang bisa bicara dengan bahasa hati, membuat kedua pasangan suami istri itu semakin romantis.

Sebuah anugerah, pahala mengalir ketika sebuah pernikahan di penuhi benteng-benteng ketulusan se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status