Share

Bab 19. Postingan

"Mmm, belumlah," jawab Bima.

"Kamu nggak pacaran, kan?" Fariz menepuk-nepuk pundak putranya.

"Aman, sesuai wasiat Daddy, hehe. Jodohin ajalah, Baim ngikut ummah sama Daddy!"

"Hahaha … baiklah, nikah sama anak pesantren aja, yang kayak ummah gitu. Entar dimusyawarahkan dengan ummah. Memangnya, udah kebelet?" Fariz terkekeh dengan obrolan bersama Baim.

"Lumayan, tapi tetap ditahan, hahaha …." jawab Baim dengan tawa.

***

"Ummah, ikatin dua dong punya Cimes!" pinta Cimes Mika.

"Sebentar, Nak. Ummah ikat dulu yang ini ... punya Ummah," jawabnya.

Cimes Mika memukul-mukulkan tangannya ke kasur. Tidak sengaja ia memencet sosial media dan Salma mendengar pembicaraan yang mengejutkan. Orang itu menyebut nama Baim dan juga Nuura.

"Sayang, Ummah ke Daddy dulu!" Salma terkejut dan segera mengantarkan ponsel.

Cimes Mika juga sedang peka keadaannya. Dia mengangguk dan tetap tiduran di kamar orang tuanya. Fariz berada di teras rumah bersama Baim. Salma merasa lumayan aneh, dari tadi malam,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status