"Kita sudah diberi peringatan dari atas, katanya semua hal yang melibatkan Irene Linardo nggak bisa dipublikasi," kata kepala redaksi itu.Kevin bertanya dengan kebingungan, "Keluarga Susanto?" Namun, hal ini tidak masuk akal. Sebelumnya, saat Hannah terkena masalah, bukankah berita yang dia tulis tentang Hannah juga disetujui oleh kepala redaksinya? Mengapa dia malah tidak boleh menulis tentang Irene?"Bukan Keluarga Susanto. Sudahlah, jangan tanya lagi. Intinya, kalau berita yang kamu tulis ini benar-benar dipublikasi, kamu bukan hanya nggak bisa jadi wartawan lagi, tapi bahkan aku pun akan dipecat," kata kepala redaksi itu.Mata Kevin terbelalak. Dia tidak berani percaya. Ucapan kepala redaksinya terlalu berlebihan, deh."Irene Linardo hanyalah seorang petugas kebersihan, siapa yang begitu melindunginya?" tanya Kevin."Kamu masih terlalu muda. Di dunia ini, ada banyak hal yang melampaui bayanganmu," kata kepala redaksi itu. Sebenarnya, dia sendiri juga tidak menyangka bahwa tuan mud
Namun, kedua mata di balik rambut Michael terlihat sangat jernih, seakan-akan pertanyaan ini hanyalah sebuah pertanyaan baginya.'Hmm .... Mike terlihat sangat polos, jadi seharusnya pertanyaan ini nggak mengandung arti tertentu baginya,' pikir Irene.Irene berpikir sejenak, lalu berdeham dan berkata, "Bisa suka, bukan cinta, ini dua perasaan yang berbeda. Menurutku, rasa cinta adalah sebuah perasaan yang harus bertahan seumur hidup dan nggak bisa digantikan, bahkan ... bisa sehidup semati dengan orang itu."Michael memicingkan matanya. Sehidup semati, ya? Anehnya, saat dia mendengar jawaban Irene, hal pertama yang muncul dalam benaknya adalah dia tidak keberatan sehidup semati dengan Irene.Jadi, apakah dia sudah mencintai Irene?Tidak mungkin. Dia ingin tertawa karena pikiran ini.Dia akui bahwa dia memiliki kesan yang baik terhadap Irene, dia juga memedulikan Irene, sehingga tanpa disadari, dia terobsesi dengan perasaan saat berada di sisi Irene. Kalau tidak, permainan ini juga tida
Pada saat ini, Cherria berjalan menghampiri mereka. Dia menatap Irene dengan tatapan menghina dan berkata, "Kak Shanti, kenapa, sih, kamu masih mau berbicara dengannya? Dia sudah pernah masuk penjara! Dia membunuh orang!"Shanti berkata, "Cherria, kita semuanya rekan kerja, jangan berbicara seperti itu. Lagi pula, Irene masuk penjara hanya karena dia mengemudi dengan nggak ...."Sebelum Shanti bisa menyelesaikan ucapannya, Cherria langsung memotong ucapannya. "Tapi, dia membunuh Helen Moiras. Kak Shanti, tahukah kamu siapa itu? Helen Moiras adalah kakaknya Hannah Moiras! Pantas saja Hannah menyuruh banyak rekan kerja kita mencari cincin yang sama sekali nggak hilang! Ternyata dia hanya mengincar Irene, tapi kita semua terlibat.""Tapi, bukankah dia sudah minta maaf dan ganti rugi?" kata Shanti.Cherria tampak kesal. Jelas-jelas dia tidak senang karena Shanti membela Irene. Hari ini, dialah yang menyebarkan berita bahwa Irene sudah pernah masuk penjara.Sebelumnya, dia tidak sengaja mel
Pada malam hari, saat Irene kembali ke kamar kontrakannya dan sedang makan malam dengan Michael, terdengar suara ketukan pintu.Irene pun merasa heran karena biasanya, tidak ada yang datang mengunjunginya. Apakah itu ayah dan ibu tirinya? Atau adiknya?!Hanya saja, saat Irene membuka pintu, dia malah melihat George yang berdiri di luar.George mengenakan baju katun berwarna hitam. Wajahnya agak memerah. Dia menatap Irene dan berkata dengan malu-malu, "Aku ...." Baru saja dia mengucapkan satu kata, dia melihat Michael yang berjalan ke belakang Irene. Ucapannya sontak terhenti, seakan-akan dia ragu untuk mengucapkannya.Michael memelototi pria yang berdiri di depan pintu. Dia ingat, pria ini adalah rekan kerja Irene di Pusat Sanitasi Lingkungan, yang sepertinya menyukai Irene."Ada apa? Kamu datang mencari Kakak, ya?" tanya Michael."Aku .... Ada sesuatu yang harus aku bahas dengan Irene secara pribadi," kata George dengan wajah memerah. Kemudian, dia menatap Irene dan bertanya, "Bisakah
"Kak, apakah kamu menyukai pria itu karena ucapannya tadi?" gumam Michael. Tanpa dia sadari, kecemburuan tebersit di matanya.Irene bisa merasakan napas Michael. Dengan jarak sedekat ini, dia merasa agak kewalahan. Tubuhnya juga mendeteksi adanya krisis, seakan-akan jika dia salah jawab, dia akan diterkam oleh binatang buas dan lehernya akan digigit hingga putus.Astaga, apa yang sedang dia pikirkan?!Dalam hatinya, Irene mentertawakan pikiran yang melintas dalam benaknya ini. Sekarang, orang yang berada di hadapannya adalah Mike, bukan orang berbahaya."Aku nggak menyukai George," kata Irene. Dia hanya bisa meminta maaf atas perasaan George padanya.Ucapan ini membuat suasana hati Michael seketika membaik. Michael memelototi Irene sambil bertanya, "Serius?""Untuk apa aku membohongimu?" kata Irene. Setelah dia keluar dari penjara, dia tidak pernah memikirkan hal percintaan. Perasaan cinta terlalu berat baginya. Dia harus memberikan seluruh hatinya pada orang lain. Saat orang itu menin
Bahkan, baginya, bisa menemukan pekerjaan yang bisa menghidupinya seperti sekarang sudah lebih dari cukup."Tapi, kamu juga nggak bisa menghabiskan waktumu melakukan pekerjaan ini. Ke depannya, bagaimana kamu bisa menemukan pria yang baik seperti ini?!" kata Shanti. Bagi orang seperti Shanti, kekhawatiran terbesar dalam hidup adalah masalah pernikahan. "George sepertinya nggak keberatan dengan masa lalumu. Bagaimana kalau kamu pertimbangkan lagi? Sekarang, sudah jarang ada pria setulus George," kata Shanti lagi."Nggak, deh. Aku nggak akan berakhir dengannya," kata Irene.Shanti ragu-ragu sesaat, lalu berkata, "Irene, apakah kamu merasa bahwa George berada di kelas bawah karena dia hanyalah seorang sopir? Bagaimanapun, mantan pacarmu ....""Kak Shanti!" Irene memotong ucapan Shanti dan berkata, "Aku nggak berpikir seperti itu, hanya saja ... aku sudah mengalami banyak hal, jadi aku nggak ingin berpacaran lagi.""Aduh, kamu ini!" Shanti membuang napas dan berkata, "Kamu harus tahu, kala
Pada saat itu, George baru menyelesaikan pekerjaannya. Dia melihat Irene berjongkok di pinggir jalan sambil terus menghibur seorang gadis kecil yang sedang menangis tersedu-sedu. Irene bernyanyi, menari dan melakukan banyak gerakan lucu, sama sekali tidak memedulikan tatapan aneh orang-orang di sekitar.Akhirnya, upaya Irene berhasil. Gadis kecil ini berhenti menangis.Kemudian, Irene membelikan roti untuk gadis kecil ini. Dia melaporkan hal ini ke polisi sambil menunggu di tempat untuk melihat apakah keluarga gadis kecil ini akan datang mencarinya.Akhirnya, polisi dan keluarga gadis kecil ini datang bersama. Orang tua gadis kecil ini ingin memberikannya beberapa ratus ribu sebagai tanda terima kasih, tetapi dia malah menolak sambil tersenyum dan tidak menerima sepeser pun uang itu.Saat gadis kecil itu pergi sambil digendong orang tuanya, Irene tetap berdiri di tempat sambil memandang bayangan keluarga itu dan tersenyum dengan tenang.Pada saat itu juga, George merasa hatinya tergera
Tiba-tiba, mereka mendengar suara Cherria. "Ternyata kamu menggantung perasaan George sambil mendekati pria lain, ya!"Irene mulai merasa pusing. Namun, di dunia ini, tetap akan ada orang seperti Cherria.Michael berbalik dan menatap wanita sinis di belakangnya dengan tatapan dingin.Saat Cherria melihat Michael, keterkejutan tebersit di matanya. Pria ini bahkan lebih tampan dari tokoh utama di serial TV.Meskipun rambut pria ini agak tebal, jika rambutnya dirapikan dengan baik dan bajunya diganti, dia pasti bisa mengalahkan ketampanan artis-artis pria di daftar peringkat idola.Cherria seketika merasa dengki. Mengapa wanita seperti Irene bukan hanya disukai oleh George, tetapi juga didampingi oleh pria setampan ini?!Dia tiba-tiba tersenyum sinis dan berkata, "Kamu temannya Irene, ya? Sepertinya kamu belum tahu kalau dia sudah pernah masuk penjara, 'kan? Dulu, dia mengemudi dalam keadaan mabuk dan menabrak seseorang hingga meninggal. Sudah mabuk, malah mengemudi lagi! Ini namanya pemb