Share

Pergi

Aku melihat punggung Mas Vino yang hilang di balik pintu. Semarah itukah dia padaku, sampai tidak mau melihat wajahku sebelum pergi, bahkan tak memperdulikan perasaanku setelah dibentaknya tadi.

Iya, aku tahu apa yang tadi kulakukan memang salah. Menjadikan hal tersebut sebagai lelucon. Tidak seharusnya aku melakukan itu. Tapi ketahuilah, sebenarnya tadi aku memang kesakitan, tapi begitu melihat ekspresi khawatir di wajahnya, akhirnya aku mencoba tertawa, agar Mas Vino tidak terlalu panik. Apalagi dia bilang harus segera berangkat ke rumah sakit, mana kutahu kalau akhirnya malah memancing kemarahannya.

Aku menghembuskan napas pelan, kemudian mengusap perutku yang tadi sempat nyeri. Untunglah sekarang sudah membaik.

Apa aku kejar Mas Vino aja ya, setidaknya meyakinkannya agar tidak marah lagi padaku. Soalnya wajah kecewanya tadi masih membekas di ingatanku.

Akhirnya aku segera ke bawah, sebelumnya menutup pintu kamar terlebih dahulu, di sana aku melihat Mama dan Bik Minah yang sedang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status