Share

Gak Mau Jadi Wali

"Mau dua, kamu sendiri?" tanyaku agak gerogi.

"Anakku juga dua Bang, sekarang lagi pada di rumah ibu."

Aku manggut-manggut mencoba menormalkan diri meskipun jujur gerogi gak abis-abis.

"Abang udah hebat ya sekarang, kontrakan juga udah dibangun lagi gini jadi bagus, oh ya, Abang nikah sama orang mana sih sebenernya?"

"Sama orang Kuningan Jabar, Pit."

Pipit manggut-manggut. Memang saat Pipit ditolak ibuku, kami gak pernah kontekan lagi karena nomorku diblokir.

"Jauh juga ya jodohnya, maaf waktu Abang nikah Pipit gak ngucapin selamat apalagi dateng soalnya ya ... Abang pahamlah gimana perasaan Pipit saat itu."

Aku tersenyum sekenanya.

"Gak apa-apa Pit, Abang ngerti kok, tolong maafin ibu ya Pit, doain ibu diampuni dosa-dosanya."

Pipit menoleh kaget, "loh emang ibu udah ...?"

Aku mengangguk, "Ibu udah wafat."

"Innalillahi wainnailahiirojiuun, maaf Bang Pipit gak tahu soal itu," ucapnya bersimpatik.

Aku mengangguk pelan, "gak apa-apa Pit, mohon doanya aja."

Pipit mengangguk. Setelah kami
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
carsun18106
hasan, kamu jgn terlalu perhatian sama pipit, ngga ada alasan, mau itu kasian atau apa kek, ingat kamu suami asmi, dan pipit bukan siapa2 kamu
goodnovel comment avatar
carsun18106
duh jgn sampe si burung pipit jd duri di rumah tangga hasan asmi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status