Share

Bab 143

Brandon menciumnya dengan lembut dan perlahan bagaikan sebuah benda berharga dan rapuh. Dia juga memeluknya dan kemudian tiba-tiba menghentikan kegiatannya. Jari tangannya meremas pinggul Yuna dengan lembut dan terlihat sedikit tidak rela.

“Aku mau,” kata Yuna sambil memeluk tubuh Brandon dan mengatakan dengan jujur, “Aku benar-benar bersedia dan mau. Aku nggak akan menyesal.”

Sorot matanya terlihat penuh keyakinan dan tentu saja Brandon mempercayainya sepenuhnya. Dia memeluk tubuh perempuan itu dengan erat dan mengelusnya sambil mendaratkan kecupan tanpa henti di rambut Yuna.

“Aku tahu.”

“Lalu kenapa?” tanya Yuna dengan bingung.

“Aku nggak mau dengan begitu seadanya,” kata Brandon sambil menunduk dan menempelkan keningnya.

Yuna melebarkan lengannya dan memeluk lelaki itu sembari berkata, “Sesungguhnya aku nggak peduli.”

Yang paling penting adalah dengan siapa kita melakukannya, sisanya hanya sebuah aksesoris dan hiasan saja. Brandon paham dengan maksud Yuna dan merasa sangat tersentuh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status