Share

Menjadi Pelayan Club Malam

"Kenapa kau tega melakukan semua ini padaku, Dani? Aku sangat mencintaimu bahkan aku rela memberikan segalanya padamu," ucap lirih Violet.

Hancurnya hidup Violet dimulai pada hari itu. Dicampakkan dengan kejam oleh suami yang sangat dicintai, diperparah dengan dijadikan jaminan pelunas hutang pula pada seorang rentenir predator. Tak cukup hanya itu, seperti yang ia katakan sebelumnya. Ronal bahkan benar-benar berniat menjadikan Violet pekerja di sebuah club malam.

Wajar saja. Manusia brengsek itu bahkan tidak mau rugi. Karna ia tau tabiat Dani yang tidak pernah menepati janjinya untuk membayar hutang. Maka Ronal pun tidak yakin bahwa kali ini Dani akan melunasi hutang meski Violet dijadikan jaminan. Sebagai gantinya, Violet harus memberikan Ronal banyak uang dengan bekerja di sebuah club malam.

"Untung saja kau punya tubuh bagus dan wajah cantik. Setidaknya aku akan mendapatkan uang lebih banyak dengan menjualmu!" kata Ronal dengan angkunya.

Tak menunggu banyak waktu kali ini Violet kembali diseret dan dimasukkan ke dalam mobil yang sama bersama para algojo dan juga Ronal. Masih dalam belenggu dua pria kekar Violet berusaha semakin keras untuk bisa lepas namun sayang usahanya sia-sia.

Sepanjang perjalanan Violet terus meronta, "Lepaskan aku! Kumohon lepaskan aku!" 

Karna itulah akhirnya mereka membekap mulut Violet menggunakan lakban agar tidak berisik. Benar saja. Tak lama mereka pun sampai di sebuah club malam seperti yang Ronal katakan. Sebuah club malam yang cukup terkenal karna meski tempat yang penuh kebejatan, nyatanya club itu adalah tempat bagi para pria hidung belang dari kalangan elite yang ingin menyalurkan nafsu liar mereka.

Ronal kemudian membawa Violet masuk ke sebuah ruangan di mana seorang wanita paruh baya yang masih tampil menor sedang menunggu mereka. Benar saja. Wanita bernama Adel itu tidak lain adalah seorang germo yang kerap menawarkan para wanita jalang pada para pria predator berkantong tebal.

Pada sang germo Ronal berkata, “Aku membawakanmu barang baru seperti yang kujanjikan. Setidaknya dia masih sangat mulus dan cantik meski sudah tidak perawan.”

Tak begitu saja percaya dengan semua ucapan Ronal, maka Adel pun berusaha untuk memastikan kebenaran dari ucapan Ronal. Dengan gaya angkuhnya Adel pun mendekat pada Violet yang saat ini masih dalam cengkeraman dua algojo Ronal.

Layaknya akan membeli sebuah barang, Adel pun mulai meneliti setiap jengkal dari tubuh Violet. Dan ketika melihat wajah cantik Violet, seketika Adel pun mulai menyeringai. Sayangnya tidak ada yang bisa dilakukan Violet karna saat ini mulutnya bahkan sudah dibekap oleh lakban. Dengan penuh air mata Violet hanya bisa menatap penuh kebencian pada para manusia kejam itu.

"Lumayan juga. Ya, meski sedikit dekil tapi setidaknya dia cantik," ucap Adel seraya terus memperhatikan tubuh Violet.

Akhirnya, Violet pun dimasukkan ke dalam sebuah kamar yang lebih mirip seperti kandang anjing saja. Dengan kasar Adel pun mendorong Violet ke dalam kamar itu hingga ia tersungkur di lantai. Dengan cepat Adel pun menutup pintu rapat-rapat dan segera menguncinya dari luar. Sudah pasti Violet pun berusaha menggedor pintu dan terus berteriak agar ia dilepaskan.

BRUK!! BRUK!!! “Lepaskan aku! Keluarkan aku dari tempat ini!” teriak Violet.

Sayangnya tidak akan ada yang mau menghiraukan teriakkan Violet. Bahkan saat ini Ronal dan Adel sedang sibuk tawar menawar untuk harga jual Violet. Alhasil Ronal setuju untuk mendapatkan $5.000 sebagai uang muka dan sisanya sebanyak $5.000 lagi jika Violet berhasil meraup banyak uang dari para pelanggan.

Malam itu juga, tiba-tiba Adel kembali membuka pintu kamar di mana Violet disekap. Ketika Adel masuk, Violet tengah menangis pilu di sudut kamar dan terus memohon untuk dilepaskan. Sudah pasti itu adalah hal yang tidak mungkin karna Adel bahkan telah mengeluarkan banyak uang untuk Violet.

Lalu dengan sinis Adel mencengkeram wajah Violet dan berkata, “Kau adalah milikku sekarang! Jangan berani macam-macam atau kau tidak akan bisa bayangkan hukuman apa yang akan kuberikan padamu!”

Adel kemudian melemparkan sebuah baju tepat di wajah Violet. Ketika Violet mencoba membuka baju itu, ternyata itu adalah sebuah kostum pelayan namun dengan model yang sangat mini. Sudah pasti baju itu akan terlihat sangat sexi jika dipakai. Tapi Adel memaksa Violet untuk segera memakai baju itu.

"Jangan harap aku akan sudi memakai baju menjijikkan itu!" teriak Violet.

Sudah pasti Violet menolak mentah-mentah keinginan Adel karna ia tau bahwa germo itu akan menjadikannya jalang di club malam miliknya. Namun semakin Violet membangkang, Adel justru semakin keras mencambuk tubuh Violet hingga tubuhnya penuh luka dan memar.

Tak sanggup menghadapi siksaan Adel, terpaksa akhirnya Violet pun menurut dan memakai pakaian sexi itu di hadapan Adel. Tanpa banyak basa basi Adel kemudian mulai mendandani Violet dan membuat wajah polos Violet penuh dengan makeup.

Benar saja, Violet dibawa menuju club malam dan Adel meminta Violet untuk menjadi pelayan dan melayani setiap permintaan pelanggan. Termasuk jika mereka menginginkan tubuh Violet sekalipun. Dengan langkah yang gemetar Violet pun melangkahkan kakinya dan membaurkan dirinya bersama para pelayan dan jalang yang lain.

"Ingat ya, jangan berani macam-macam dan lakukan tugasmu dengan benar!" ancam Adel.

Dentuman musik yang sangat keras ditambah asap rokok yang mengepul sontak membuat kepala Violet seketika mulai berdenyut. Hingga ketika salah seorang pelayan seperti Violet meminta Violet membawakan minuman keras pesanan seorang pria yang duduk di ruang VIP.

Meski dengan terpaksa Violet pun harus melakukan tugasnya dan ia pun segera membawakan sebotol wisky menuju ruang VIP. Benar saja, ketika Violet masuk nampak seorang pria bertubuh gagah dengan wajah mempesona yang tengah bermain-main dengan beberapa wanita jalang. Tak ingin melihat adegan tak pantas itu terlalu jauh maka Violet hanya menunduk seraya meletakkan sebotol wisky di meja.

Violet berniat pergi tapi ternyata dengan suara baritonnya pria itu memanggil Violet dan menyuruh Violet untuk menuangkan minuman keras itu ke gelas.

"Tunggu dulu! Tuangkan minuman itu ke dalam gelas!" ucap sang pria.

Tanpa membantah Violet pun melakukan apa yang dikatakan oleh pria itu dan menuangkan minuman ke dalam gelas.Atas perintah dari pria itu pula Violet pun menyodorkan gelas berisi wisky. Tapi karna tubuh Violet yang masih gemetar, tanpa sengaja Violet justru menumpahkan minuman itu tepat mengenai baju pria itu. Sontak pria itu pun marah dan tidak terima dengan ulah Violet.

Seketika terjadi keributan di ruang VIP dan sudah pasti Adel harus turun tangan. Dan setelah mengetahui siapa pria yang sedang marah itu, sontak Adel pun nampak panik dan ia langsung meminta maaf pada pria itu. Bukan tanpa sebab. Karna pria gagah nan tampan itu tidak lain adalah Vladimir Maximus Travor. Sang miliuner pemilik Travor group yang sangat terkenal.

"Tu-tuan Travor? Maaf membuatmu tidak nyaman. Karna dia adalah pelayan baru kami," jelas Adel.

Vladimir masih tidak terima meski Adel secara langsung telah meminta maaf padanya. Akhirnya Adel pun memaksa Violet untuk meminta maaf pada Vladimir bahkan membuatnya berlutut di hadapan Vladimir. Layaknya peliharaan Violet pun menurut apa yang dikatakan majikannya. Ia pun berlutut di hadapan Vladimir dan meminta maaf.

"Kau! Cepat berlutut dan minta maaf pada Tuan Travor!"

Seperti yang diinginkan Adel maka Violet pun berlutut seraya meminta maaf, "Maaf, tuan Travor. Aku benar-benar tidak sengaja menumpahkan minuman itu."

Tapi bukannya memaafkan Violet Vladimir justru mengangkat dagu Violet sehingga membuat Violet mendongak ke atas. Dan setelah melihat wajah Violet, entah kenapa seulas senyum licik tergambar di wajah Vladimir. Sudah pasti hal itu membuat Violet semakin ketakutan saja.

"Kurasa ada yang bisa kau lakukan sebagai wujud permintaan maafmu!" kata Vladimir dengan seringai di wajahnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status