Bukannya menjawab sapaan ramah dari Luna tersebut, Miguel malah menatap wanita di depannya itu dengan kening berkerut tanda terganggu.
"Aku datang ke sini karena kau bilang akan memberi tahu rahasia yang disembunyikan Keyra dariku, jadi cepat katakan apa itu, aku sibuk," tegas Miguel dengan tak sabar, membuat senyum di bibir Luna segera memudar.
Namun, Luna dengan segera menyembunyikan kekecewaan di hatinya dengan tersenyum manis dan menatap Miguel dengan rileks.
"Ya ampun, Miguel. Kenapa kau begitu kaku? Bersenang-senang sedikit lah denganku. Bagaimana dengan kafe yang kupilih ini? Apakah cocok dengan seleramu?" tanyanya tanpa tahu malu.
"Tidak usah basa-basi, sudah kubilang kalau aku sibuk," tegas Miguel, tanpa q
basa-basi.Miguel bahkan tak menyentuh sama sekali minuman yang dipesankan Luna, dia benar-benar memberi kesan yang jelas pada gadis itu bahwa tak ingin membicarakan apa pun kecuali rahasia Keyra yang ingin dia dengar.
"Hmmm,
Miguel berpikir bahwa dia telah menyelesaikan urusan bersama Luna dengan sangat baik tanpa melibatkan Keyra dan membuat wanita yang begitu dicintainya itu khawatir.Namun, Miguel menemukan kenyataan yang begitu mencengangkan saat dini hari pulang ke rumah, setelah menyelesaikan urusannya bersama Dyo terkait dengan dugaan Dean sebagai pelaku teror terhadap Keyra.Istrinya, wanita yang begitu dia cintai dan tak rela untuk terluka sedikit pun baik hati atau fisiknya, ternyata tak ada di rumah.Miguel terlalu menganggap remeh Luna dan tak memprediksi bahwa ini adalah serangakaian tindakan licik yang telah disusun dengan sangat rapi oleh wanita tersebut.Saat mengetahui Keyra tak ada di rumah, awalnya Miguel tak begitu panik, dia berpikir mungkin Keyra pergi ke suatu tempat dan lupa untuk mengabari dirinya.Setelah mandi dan membersihkan diri, dia mengecek ponselnya, melihat apakah ada pesan dari Keyra yang mungkin terlewat olehnya.Namun, kotak
Setelah membaca pesan dari Miguel bahwa pria itu akan datang ke hotel tempat Keyra menginap, Keyra berjalan mondar-mandir dengan gelisah sambil menggigiti ujung kuku jempolnya."El pasti akan ke sini sebentar lagi, apa yang harus aku katakan padanya tentang pil kontrasepsi itu? Luna pasti sudah berbicara yang tidak-tidak."Keyra mengacak pelan rambutnya, terlalu takut dengan kemarahan Miguel serta menghadapi kekecewaan di matanya.Bagaimana pun juga sejak melakukan pernikahan kontrak, mereka sudah banyak bercinta dengan begitu panas dan bergairah.Miguel juga sangat mengharapkan hadirnya anak dari hubungan mereka ini, Keyra takut melihat kekecewaan yang mungkin akan dia hadapi saat bertemu dengan Miguel nanti.Keyra duduk di sofa hotel yang empuk, bahkan empuknya sofa tetap tak bisa menghilangkan kecemasan di wajahnya."Tapi kenapa saat mengirimi aku pesan, dia tidak terlihat marah? Ah, ini pasti hanya taktiknya agar aku mau bertemu dengan d
"Kenapa datang-datang langsung main cium saja, sih?!"Keyra yang menemukan kembali kewarasannya, mulai mendorong dada kokoh Miguel menjauh dengan bibir cemberut.Pria itu tetap berdiri pada tempatnya, tersenyum dengan sangat tampan. Raut kebahagiaan terpancar jelas di wajahnya.Keyra sejujurnya juga merasa terkejut dengan tindakan tak terduga Miguel ini, bukannya marah-marah dan memuntahkan kata-kata kasar disertai penghinaan seperti dugaannya, Miguel malah tampak begitu rindu saat melihat dirinya."Itu karena kau sangat manis, Istriku. Jadi jangan salahkan aku yang selalu ingin menciummu," jawab Miguel seraya menyentuh dagu Keyra dan menatapnya dengan penuh pesona dan pemujaan.Keyra yang pipinya memanas karena perlakuan manis dan suami, buru-buru memalingkan wajah karena tak ingin ekspresinya yang malu-malu ini dilihat oleh Miguel."Sebelumnya aku adalah pria yang penuh amarah, tapi keberadaanmu selalu menyejukkanku, Sayang," bisik Mig
Mereka berdua bertatapan dalam hening.Keyra yang tak tahan beradu pandang dengan Miguel, menundukkan wajahnya. Dia benar-benar takut mendapat amukan dari Miguel.Beberapa detik kemudian, Miguel yang sedang memeluk Keyra dari belakang, tertawa terbahak-bahak.Tentu saja hal itu membuat Keyra yang awalnya sudah pasrah dan menerima jika dimarahi sang suami, berbalik jadi mengerutkan kening seraya mendongakkan wajahnya yang cantik.Miguel masih terus tertawa bahkan sampai menyipitkan mata, itu sangat membingungkan sehingga Keyra menurut saja ketika dibimbing suaminya duduk di sofa."Kenapa kau malah terus tertawa? Apakah kata-kataku tadi lucu bagimu, El?"Bukannya menjawab, Miguel malah melayangkan ciuman-ciuman pada pipi sang istri yang duduk di sampingnya tersebut dengan ekspresi gemas."Migueeeel, jawab, dong! Kok malah terus menciumiku, sih??"Keyra benar-benar dibuat kehilangan kesabaran oleh sikap suaminya tersebut, belum la
Akhirnya, Keyra sudah memutuskan untuk mengakui segalanya hari ini.Bahwa dulu dia tak ingin memiliki anak dengan Miguel, karena itu menggunakan pil kontrasepsi tanpa sepengetahuannya.Namun kini, Keyra sudah berhenti minum pil itu dan mengakui kesalahannya.Dia juga akan mengatakan bahwa mulai saat ini, dia tak keberatan mengandung anak dari Miguel."El, aku ...."Keyra dengan wajah gelisah dan takut, hendak memulai pengakuannya.Melihat sang istri yang seperti memikul beban yang teramat berat, Miguel segera meletakkan tangannya di pipi Keyra."Kalau itu tentang apa yang dibilang Luna tadi malam, bahwa kau masih menyimpan rasa pada Jackson, sudah kubilang aku tidak akan bertanya sebelum kau sendiri yang berbicara, Key," ucapnya dengan sungguh-sungguh.Dia bermaksud meredakan kegelisahan yang dirasakan sang istri bahwa kata-kata Luna semal
"Menurutmu, kita enaknya pergi bulan madu ke mana?"Keyra bertanya pada Miguel, suaminya, dengan bergelayut manja di lengan pria tampan tersebut.Kadang hubungan mereka memang selucu ini.Keyra salah paham, pergi, didatangi Miguel lalu mereka bercinta dengan sangat panas seperti tak pernah ada pertengkaran apa pun sebelumnya.Entah kenapa Keyra menikmati hubungan semacam ini.Apakah dirinya diam-diam memiliki sifat psikopat? Sehingga suka hal semacam ini."Maldives? Hawaai?"Miguel yang sedang duduk dengan bersandar di kepala ranjang hotel yang mereka tempati, bertanya dengan lembut.Tawarannya tersebut dijawab gelengan oleh Keyra."Aku tidak suka yang terlalu jauh, bagaimana kalau yang masih sekitar Indonesia saja?"Miguel tentu saja mengangguk.Apa, sih, yang bisa dia tolak dari Keyra?
[Kau rindu aku tidak?]Suatu siang, karena tidak punya pekerjaan, Keyra iseng-iseng mengirim pesan seperti itu pada Miguel.Ini sudah hari ketiga sang suami berada di luar negeri karena harus melakukan perjalanan bisnis, entah kenapa Keyra merasa begitu kesepian tanpa kehadiran Miguel.Pria itu masuk ke dalam kehidupannya dengan begitu natural dan tak disadari oleh Keyra, tahu-tahu sekarang wanita itu selalu merasa ada yang kurang jika tanpa kehadiran Miguel.Keyra saat ini sedang berada di sebuah kafe yang nyaman, minuman yang disediakan di sini sangat cocok dengan lidah Keyra, sehingga hampir tiap hari wanita itu mengunjungi kafe yang letaknya tak jauh dari hotel Keyra menginap.Ketika tengah melamun sambil menopang dagu, melihat lalu lalang orang di jalanan, Keyra melihat layar ponselnya menyala, menandakan bahwa ada pesan yang baru masuk.Wajah Keyra seketika sumringah
Keyra berusaha menyingkirkan kesedihan saat memikirkan nasib hubungan mereka dengan membaca lagi semua isi pesan dari Miguel yang membuat dirinya senyum-senyum sendiri itu.Pria ini ... sebenarnya dia mempunyai sisi manis yang tak terbayangkan.Orang yang baru mengenal Miguel, mungkin akan mengira bahwa dia adalah pribadi yang kaku dan dingin.Namun, di balik kekakuan Miguel, anehnya kadang dia bisa bersikap manis dan menggoda."Lama-lama Miguel tidaklah seburuk yang aku kira. Dia bisa lebih manis daripada Milo," ucap Keyra pada dirinya sendiri seraya membayangkan wajah Miguel yang sedang memakai jas hitam yang licin dengan kemeja berwarna senada.Bibir merah mudanya mengulas senyuman, entah sejak kapan perasaannya pada Miguel berubah menjadi seperti ini.Rasanya saat ini juga, Keyra ingin sekali memeluk pria dingin itu, coba kalau mereka dekat, mungkin Keyra akan me